Liputan6.com, Jakarta Direktur The Wahid Institute Yenny Wahid menyatakan serangan brutal terhadap kantor majalah Charlie Hebdo di Paris, Prancis merupakan aksi teror yang bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan. Ia berharap masyarakat Indonesia melihat masalah ini dengan jernih dan tidak terprovokasi untuk mengaitkannya sebagai masalah agama.
"Tindakan brutal ini tidak bisa dibenarkan atas alasan apapun, termasuk alasan agama," kata Yenny dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com di Jakarta, Jumat (9/1/2015).
Putri mantan Presiden Abdurrahman Wahid ini mengecam serangan yang menewaskan 12 orang tersebut. Ia menyebut insiden itu sebagai tindakan barbarian.
"Pelaku teror berupaya menciptakan opini bahwa serangan tersebut dilatarbelakangi isu agama. Jika kita terpancing, maka suasana akan semakin keruh dan tujuan para teroris itu tercapai. Sekali lagi, jangan kaitkan (serangan) ini dengan agama, jangan biarkan teroris itu menang," ujar dia.
Yenny mengatakan serangan atas Charlie Hebdo kembali menjadi ujian bagi keharmonisan masyarakat dunia menyusul aksi penyanderaan oleh pria imigran Iran di Sydney bulan lalu.
"Baru-baru ini kita tersentak oleh insiden Sydney. Setelah penyanderaan itu, kita bergandengan tangan dan menunjukkan kepada dunia bahwa jalan damai adalah yang terbaik. Tapi, kita hanya tenang sebentar. Penyerangan di Paris terjadi. Dan kini, kita harus berjuang lagi, untuk menunjukkan bahwa perdamaian akan selalu menang."
Terakhir, Yenny mengimbau agar semua pihak untuk mengedepankan dialog dan mengutamakan jalan damai dalam menuntaskan masalah ancaman dan aksi teror.
"Kita meyakini bahwa Islam adalah agama yang membawa perdamaian bagi seluruh umat, dan Nabi Muhammad SAW semasa hidupnya selalu menunjukkan sikap welas asih, bahkan lebih dari itu, kita harus menunjukkan kepada teroris dan kelompok-kelompok ekstrem di luar sana bahwa semangat kita akan perdamaian lebih besar dari kebencian yang mereka kobarkan," tandas Yenny.
Insiden penembakan brutal pada Rabu 7 Januari lalu itu telah mengakibatkan 12 orang tewas, termasuk pemimpin redaksi Charlie Hebdo, Stephane Charbonnier dan seorang polisi muslim. Polisi Prancis kini tengah memburu pelaku. (Riz)
Yenny Wahid: Jangan Kaitkan Serangan Charlie Hebdo dengan Agama
Putri mantan Presiden Abdurrahman Wahid ini mengecam serangan di kantor majalah Charlie Hebdo yang menewaskan 12 orang tersebut.
diperbarui 09 Jan 2015, 06:40 WIBAdvertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 Energi & TambangHarga Emas Antam Turun Lagi, Simak Rincian di 16 November 2024
7 8 9 10
Berita Terbaru
Link Cek Hasil SKD CPNS Kemenkumham 2024 di SSCASN, Diumumkan Hari Ini
Upaya Balai Karantina Sulut Perkuat Pengawasan Penularan PMK Ternak
iPhone XS Max dan iPhone 6s Plus Kini Masuk Daftar Perangkat Jadul Apple
VIDEO: Ilegal di Indonesia! Apa yang Harus Dilakukan Agar iPhone 16 Bisa Resmi Diperjualbelikan?
6 Potret Adik Ariel Tatum yang Jarang Tersorot, Selalu Kompak dengan Sang Ayah
6 Fakta Lulu Tobing Syuting Film Horor Guna-guna Istri Muda, Begitu Ketemu Anjasmara Langsung Klik
Cara Setting Karburator Motor, Pelajari Langkah-langkahnya
Cara Split Screen di Laptop untuk Windows dan macOS
Cara Ternak Burung Puyuh untuk Pemula, Apa Manfaatnya?
Cara Ubah Nama Email untuk Gmail, Outlook, dan Yahoo
Cara Urus SIM Hilang, Ketahui Syarat dan Prosedurnya
Cara Wawancara yang Efektif, Begini Persiapan dan Teknik-tekniknya