Liputan6.com, Paris - Suara lonceng terdengar berdenting beberapa kali di Katedral Paris Notre Dame, sebagai tanda duka cita Prancis atas korban penembakan di majalah Charlie Hebdo. Sementara transportasi yang sedang beroperasi pada Kamis 8 Januari waktu setempat pun berhenti sesaat.
"Transportasi umum Paris berhenti, anak-anak duduk diam mengheningkan cipta berkabung atas meninggalnya 12 orang dalam serangan terhadap sebuah kantor surat kabar yang mengguncang bangsa," demikian dikutip dari NBC News, Jumat (9/1/2015).
Saat lonceng berdenting di Katedral Paris Notre Dame, orang-orang yang berada di sekitarnya pun sedih. Mereka menangis, mengenang para korban.
Advertisement
Ulama Masjid Paris pun turut menyerukan umat muslim agar turut mengheningkan cipta dan memberikan penghormatan terakhirnya. Presiden Prancis Francois Hollande juga memerintahkan pengibaran bendera setengah tiang untuk menghormati para korban.
"Juga mengheningkan cipta untuk menghormati para korban serangan di kantor majalah Prancis Charlie Hebdo," ucap salah satu saksi mata yang menyebut para penyerang mengaku setia kepada Al-Qaeda.
Hollande juga menyerukan kepada Prancis untuk bersatu melawan terorisme dan intoleransi.
Charlie Hebdo dikenal sering memicu kontroversi dengan artikel atau kartun mereka yang bernada satire atau menyindir pemimpin politik maupun spiritual. Media itu pernah memuat karikatur Nabi Muhammad. Tweet terakhir mereka menyindir Abu Bakr al-Baghdadi, pemimpin ISIS -- kelompok militan yang merajalela di Suriah dan Irak. Namun, belum ada konfirmasi apakah kelompok militan itu ada di balik serangan teror.
Dalam serangan 3 orang bersenjata di kantor majalah Prancis itu, 12 orang tewas. Mereka adalah para jurnalis, pemimpin redaksi dan 2 polisi. (Tnt/Mut)