Liputan6.com, Jakarta - Bahan bakar minyak (BBM) non subsidi jenis pertamax kian diburu masyarakat sejak mengalami penurunan harga pada awal Januari 2015.
Direktur Pemasaran PT Pertamina (Persero) Ahmad Bambang menyatakan, penjualan Pertamax meningkat 2 persen dari 5.594 kiloliter (kl) per hari menjadi 5.755 KL perhari.
"Naiknya belum signifikan, naik sekitar 2 persen," kata Ahmad saat berbincang dengan Liputan6.com, di Jakarta, Jumat (9/1/2015).
Ahmad mengungkapkan, kenaikan penjualan tidak signifikan karena masyarakat sudah banyak yang beralih dari premium menggunakan pertamax. Saat harga premium belum turun yaitu masih Rp 8.500 dan harga Pertamax Rp 9.955 per liter.
"Ini karena sebelumnya sudah naik tinggi, sehingga ketika pertamax turun bersamaan harga premium turun, sudah tidak banyak migrasi," ungkapnya.
Berdasarkan, harga BBM non subsidi beroktan 92 atau dikenal pertamax di SPBU Pertamina dibanderol dengan Rp 8.800 per liter, pertamax plus Rp 9.650 per liter dan pertamina dex Rp 10.550 per liter. Harga ini berlaku sejak 2 Januari 2015.
Advertisement
Harga tersebut tercatgat turun dari hari sebelumnya, yaitu 1 Januari 2015, di mana harga pertamax dibanderol Rp 10.750 per liter, pertamax Rp 9.600 per liter dan pertamina dex Rp 10.950 per liter. (Pew/Ndw)