Polisi Prancis Memburu Pacar Teroris yang Melakukan Penyanderaan

Dalam penyanderaan ini Amedy yang membawa senjata otomatis diduga dibantu oleh seorang perempuan bernama Hayet Boumdience berusia 26 tahun.

oleh Liputan6 diperbarui 10 Jan 2015, 14:21 WIB
(Liputan 6 TV)

Liputan6.com, Perancis - Polisi Prancis terus memburu seorang wanita berusia 26 tahun yang diduga pacar teroris yang melakukan penyanderaan di sebuah toko kelontong.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Sabtu (15/1/2015), Amedy Caulibaly adalah salah satu pelaku penyanderan di Toko Super Cacher, sebuah toko kelontong makanan Yahudi yang akhirnya tewas diberondong polisi Prancis.

Amedy diduga juga merupakan pelaku pembunuhan seorang polisi wanita di Kantor Charlie Hebdo,  Kamis 8 Januari lalu.

Dalam penyanderaan ini Amedy yang membawa senjata otomatis diduga dibantu oleh seorang perempuan bernama Hayet Boumdience yang merupakan pacar Amedy yang berusia 26 tahun.

Foto Hayet pun kini telah disebar di penjuru Prancis sebagai buronan paling dicari di negeri mode itu.

Saat itu pelaku penyanderaan mengancam akan membunuh orang-orang yang ada di dalam toko jika saudara-saudaranya terluka. Saudara yang dimaksud adalah pelaku pembunuhan di Kantor Majalah Charlie Hebdo yang pada saat bersamaan sedang dalam pengejaran petugas.

Petugas keamanan akhirnya menyerbu toko kelontong tersebut dan menembak Amedy hingga tewas. Polisi juga menemukan 4 sandera tewas di dalam toko.

Ketika Amedy beraksi di toko kelontong, 2 teroris kakak beradik Said Kouachi dan Cherif Kouachi sedang baku tembak di tempat persembunyian di sebuah kota industri kecil wilayah Dammartin En Goele Perancis. Keduanya bersembunyi dan menyandera seorang warga, namun akhirnya bisa dilumpuhkan oleh polisi.

Pada saat penyergapan, 3 helikopter mengudara disekitar kota dan pihak otoritas meminta penduduk setempat tinggal di dalam rumah untuk mencegah korban dari warga.

Rangkaian ancaman teror di Paris, Prancis berawal dari sekelompok pria bersenjata yang menyerbu kantor mingguan Charlie Hebdo, sebuah mingguan yang kerap menerbitkan karikatur kontroversial. (Mar/Ado)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya