Liputan6.com, Pangkalan Bun - Pasca-diangkatnya ekor pesawat AirAsia QZ8501 dari kedalaman Laut Jawa, Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko mengakhiri 'blusukannya'. Dari Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, dia kemudian bertolak ke Jakarta.
Pantauan Liputan6.com, Sabtu (10/1/2015), Moeldoko tiba dari KRI Banda Aceh di Posko Utama Lanud Iskandar sekitar pukul 17.33 WIB menggunakan 2 helikopter Bell milik TNI Angkatan Laut dan 1 helikopter Dolphin milik Basarnas.
Sempat memberi keterangan pers, Moeldoko dan rombongan langsung menuju ke pesawat Boeing 737 A-7305 milik TNI Angkatan Udara (AU). Sekitar pukul 18.00 WIB, pesawat berwarna putih itu tinggal landas dari Lanud Iskandar menuju Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Dalam blusukannya selama beberapa hari kemarin, Moeldoko sampai menginap di KRI Banda Aceh sejak Kamis, 8 Januari 2015. Dia memutuskan menginap untuk memantau pencarian dan evakuasi pesawat AirAsia QZ8501.
Setelah melihat langsung kondisi ekor pesawat AirAsia, Moeldoko mengaku pesimistis black box atau kotak hitam masih berada di bagian tersebut. Namun, dia mengatakan, jika memang black box ternyata tidak ada di ekor AirAsia, pihaknya akan tetap melakukan pencarian sampai ditemukan kotak perekam pesawat itu.
Advertisement
"Kalau sesuai hasil imajinasi kemarin, terus saya cek sekarang kondisinya saya tak punya optimis tinggi. Ternyata di bawah habis. Ini saya khawatir, tapi biarlah nanti KNKT yang bisa melihat," kata Moeldoko.
Upaya pengangkatan ekor AirAsia dari kedalaman air sekitar 33 meter ke permukaan dilakukan sejak 3 hari lalu oleh penyelam gabungan TNI AL. Pengangkatan ini sebelumnya sempat beberapa kali tertunda akibat cuaca buruk. (Ndy/Ans)