12 Pelajar SMP di Palembang Cabuli Kakak Kelas Beramai-ramai

Aksi bejat 12 pelajar SMP itu dilakukan usai kegiatan class meeting pada Desember 2014 lalu. Korban diajak ke rumah kosong.

oleh Nefri Inge diperbarui 11 Jan 2015, 04:00 WIB
Ilustrasi Pencabulan (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Palembang - Sungguh miris perilaku 12 pelajar SMP di Palembang, Sumatera Selatan. Diduga akibat sering menonton video Blue Film (BF), para siswa ini tega mencabuli kakak kelasnya, NB (13) secara beramai-ramai.

Aksi bejat itu terjadi seusai kegiatan Class Meeting pada Desember 2014 lalu. Seusai Class Meeting, 12 adik kelasnya mengajak NB nongkrong di rumah kosong yang tak jauh dari sekolah di seputaran 15 Ilir Palembang.

Karena kebetulan mereka juga adalah anggota komunitas Supporter Sriwijaya FC Ultras bernama Brigata Ultras 15 Ilir (Busir). Korban pun tak merasa curiga terhadap ajakan para pelaku karena mereka juga sudah akrab di komunitas tersebut.

Namun saat sudah berada di dalam rumah kosong, korban langsung dibekap dari belakang oleh para pelaku. Mata korban ditutup dan tangan serta kakinya diikat.

"Saya teriak bahkan menangis, mata saya ditutup. Saya terus berontak tapi terasa sia-sia karena mereka banyak," kata NB kepada petugas Polresta Palembang, Sabtu 9 Januari 2015.

Para pelaku yang masih di bawah umur itu memanfaatkan kesempatan ini untuk menggerayangi tubuh korban. Mereka langsung melucuti pakaian korban beramai-ramai hingga aksi perkosaan pun terjadi.

Akibatnya, korban merasakan kemaluannya sakit. Usai tak tak berdaya, korban ditinggalkan begitu saja di rumah kosong tersebut.

"Setelah diperkosa, saya ditinggal sendirian saja di rumah kosong itu. Barulah ada orang lain yang mengenal saya dan langsung mengantarkan saya pulang ke rumah," ucap NB.

"Setelah kejadian itu, saya takut dan merasa malu. Saya malu untuk melapor ke orang tua saya," tutur dia.

Untungnya pada kejadian tersebut, ada salah satu teman korban yang melihat dan langsung melaporkan kejadian tersebut kepada orang tua korban. Temannya pun langsung memberitahu siapa saja pelaku yang memperkosa korban.

Keesokan harinya usai pulang sekolah, ayah korban langsung menangkap salah satu pelaku.

Sementara itu, GH (12) salah seorang pelaku perkosaan yang duduk di Kelas VII SMP ini mengaku hanya ikut-ikutan saja memperkosa korban.

"Saya giliran ketiga. Yang pertama itu Bocil, otak pelakunya. Kami memang mengancam korban agar tidak memberitahukan kepada siapa pun," kata GH.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Palembang, Kompol Suryadi mengatakan bahwa salah satu pelaku sudah diserahkan langsung oleh orang tuanya kepada polisi. Sementara 11 pelaku lagi masih dalam pengejaran.

"Menurut salah satu pelaku, ada 11 pelaku lagi dan kita sedang melakukan pengejaran terhadap mereka," ujar Suryadi. (Ali)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya