Liputan6.com, Jakarta - Kantong udara atau lifting bag menyembul ke permukaan. Ini pertanda ekor pesawat airasia QZ8501 berhasil diangkat. Ekor pesawat kemudian diangkat ke kapal crest onyx yang sejak awal terlibat pencarian pesawat.
Penemuan ekor pesawat menjadi serpihan terpenting, tepat dua pekan sejak pesawat AirAsia dinyatakan hilang di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 lalu. Dalam setiap kecelakaan penerbangan, ekor pesawat menjadi bagian paling menyedot perhatian, karena di dalamnya tersimpan kotak hitam atau black box.
Advertisement
Kotak hitam berisi rekaman pembicaraan di dalam kokpit atau cockpit voice recorder (CVR) dan data penerbangan atau flight data recorder (FDR). Dua instrumen inilah yang bisa menguak penyebab pasti kecelakaan pesawat.
Ekor pesawat berhasil diangkat, namun kotak hitam belum ditemukan. Pencarian pun terus dilakukan. Kantong udara jadi pilihan untuk mengangkat ekor pesawat, karena sulit dilakukan secara manual.
Bobot ekor pesawat yang diperkirakan mencapai 10 ton, serta kencangnya arus di dasar laut jadi pertimbangan. Dua hari sebelum ditemukan, lokasi pasti ekor pesawat sudah diketahui. Dalam jarak pandang yang terbatas, tim penyelam TNI Angkatan Laut berhasil mengabadikan serpihan ekor pesawat yang dicari.
Berbekal foto bawah air dan koordinat lokasi, tim penyelam mempersiapkan pengangkatan. Upaya ekstra harus dilakukan tim penyelam karena arus di dasar laut begitu kuat. Masih utuhnya ekor pesawat menguatkan dugaan pesawat sempat mendarat di air sebelum akhirnya tenggelam.
Mentari baru saja menampakkan wajahnya. Kesibukan sudah terasa di atas geladak KRI Banda Aceh. Kapal ini menjadi salah satu unit tersibuk sejak pesawat AirAsia QZ8501 hilang kontak.
Setiap hari puluhan penyelam TNI Angkatan Laut bersiaga menanti instruksi. Koordinasi dilakukan tak kenal waktu. Setiap informasi yang diperoleh ditindaklanjuti secara serius. Berbekal informasi dari kapal geo survey, soal penemuan obyek logam berukuran besar di dasar laut, koordinasi dilakukan lebih intens.
Lokasi ekor pesawat AirAsia QZ8501 sudah diketahui. Perencanaan matang dan perhitungan cermat mengawali misi pencarian. Beragam strategi pencarian didiskusikan.
Setiap menjalankan misi, fisik prima menjadi syarat mutlak. Kesehatan setiap anggota tim diperiksa secara intens. Tantangan yang menanti para penyelam tidak bisa dipandang remeh. Gelombang besar setinggi 3 - 4 meter, hingga arus bawah laut yang kencang kerap menghadang.
Pencarian tidak hanya melibatkan para penyelam. Helikopter juga dikerahkan untuk mencermati temuan di laut lepas. Setelah menemukan ekor pesawat misi berikut menanti untuk menemukan kotak hitam pesawat, guna menguak misteri di balik jatuhnya pesawat AirAsia.
Saksikan proses pencarian pesawat AirAsia QZ8501 yang dilakukan tim evakuasi selengkapnya yang ditayangkan Potret Menembus Batas SCTV, Minggu (11/1/2015), di bawah ini. (Dan/Ali)