Sindir Umat Muslim, Bos News Corp Diserang di Twitter

Bos News Corp, Rupert Murdoch, melalui akun Twitter miliknya menyalahkan umat muslim atas serangan terhadap majalah satir Charlie Hebdo.

oleh Andina Librianty diperbarui 12 Jan 2015, 14:41 WIB
Rupert Murdoch

Liputan6.com, Jakarta - Bos News Corp, Rupert Murdoch, melalui akun Twitter miliknya menyalahkan umat Muslim atas serangan terhadap majalah satire Charlie Hebdo. Alhasil kritikan pun mengalir kepada 'raja media' tersebut.

Isi tweet Murdoch itu adalah, "Mungkin mayoritas Muslim hidup damai, tapi sampai mereka mengenali dan menghancurkan kanker jihad yang terus berkembang, maka mereka harus bertanggungjawab." Tweet itu telah di-retweet lebih dari 5 ribu kali dan difavoritkan oleh lebih dari 2.500 orang. 

Tweet Murdoch itu ternyata memicu kemarahan dan serangan balik yang cukup besar di media sosial. Menurut catatan ABC News, Senin (12/1/2015), banyak yang mengecam bahwa seluruh agama seharusnya tidak disalahkan atas serangan ekstrimis tersebut.


Kritikan-kritikan untuk Rupert Murdoch

Selain itu, sejumlah pengguna Twitter meminta maaf atas sikap Murdoch. "Rupert Murdoch berpikir semua Muslim harus meminta maaf atas aksi terorisme. Jadi sebagai bagian dari orang kulit putih, saya juga harus meminta maaf atas sikap Rupert Murdoch," kicau penulis Matt Haig.

 

Advokat Akeela Ahmad, juga turut mengkritik Murdoch dengan mengatakan, "Bagaimana bisa 'Muslim' seharusnya menghancurkan jihad, ketika muslim itu sendiri adalah korban terbesar terorisme?."

Laman Independent juga memberitakan bahwa penulis novel, JK Rowling, turut mengecam pernyataan Murdoch.

Komedian Azis Ansari melalui akun Twitter-nya juga turut mengkritik Murdoch. Ansari lahir dari kelurga Tamil Muslim India.

"@rupertmurdoch Rups bisakah kami mendapatkan panduan? Bagaimana bisa orangtua saya yang berumur 60 tahun di NC bisa membantu menghancurkan kelompok teroris? Mohon berikan masukan," sindir Ansari.

Sejumlah sindiran dikicaukan oleh Ansari dan hastag yang digunakannya, #RupertsFault, kini menjadi salah satu topik terpopuler dunia di Twitter.

Situs Fusion.net melaporkan bahwa para follower Ansari menggunakan hastag itu untuk menyalahkan Murdoch atas segala hal mulai dari Uber hingga keluarga Kardashian.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya