Liputan6.com, Jakarta - Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas (migas) merekomendasikan kepada pemerintah untuk tetap mengendalikan harga bahan bakar minyak (BBM) agar masyarakat Indonesia tidak dirugikan.
Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas (migas), Faisal Basri menjelaskan, saat ini PT Pertamina melakukan praktik monopoli untuk penyaluran BBM Subsidi dan juga melakukan oligopoli bersama dengan Shel dan Total dalam menyalurkan BBM non subsidi.
Menurut Faisal, pemerintah harus mengatur harga BBM tersebut agar para penyalur BBM tersebut tidak menentukan harga seenaknya.
Ia pun bercerita, saat ini harga BBM untuk RON 92 di Indonesia di level Rp 8.000 ke atas. Berbeda cukup jauh dengan di Amerika untuk jenis yang sama. Dengan campur tangan pemerintah, maka harga BBM di Indonesia bisa dikendalikan sehingga tidak terlalu memberatkan bagi masyarakat.
"Saat ini Pertamax Rp 8.800, Super di Shell itu Rp 8.900. Di Amerika, untuk barang sejenis itu cuma Rp 7.200. Kalau pemerintah tidak kontrol, kita bisa dianiaya oleh perusahaan-perusahaan besar ini." jelasnya kepada Liputan6.com, Seperti ditulis pada Senin, (12/1/2015).
Faisal Basri melanjutkan, meskipun saat ini harga Premium sudah turun, keuntungan yang bisa didapat oleh Pertamina saat ini juga cukup besar. Jika dihitung tanpa menggunakan pajak, harga bensin di AS saat ini sebesar Rp 5.634 per liter. Sedangkan harga di Indonesia sebesar Rp 6.609 per liter untuk premium dan Rp 7.652 untuk Pertamax.
"Jadi untungnya gede banget, bedanya Rp 975 untuk premium dan Rp 2.018 untuk pertamax," tambahnya. (Gdn)
Faisal Basri: Pemerintah Tetap Harus Kontrol Harga BBM
"Kalau pemerintah tidak kontrol, kita bisa dianiaya oleh perusahaan-perusahaan besar ini." jelas Faisal Basri.
diperbarui 13 Jan 2015, 09:32 WIBKetua Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi Faisal Basri menjelaskan tentang kondisi perminyakan Indonesia dan dunia kepada Liputan6.com, Jakarta, Selasa (6/1/2015). (Liputan6.com/Faisal R Syam)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Ketika Gus Miek dan Gus Dur Resah Masa Depan NU, Kisah Pertemuan Dua Wali
OC Kaligis Diperiksa, Sebut Pengacara Ronald Tannur Terkenal Urus Perkara
KAI Daop 9 Jember Pastikan Pilkada 2024 Tidak Ganggu Operasional Kereta Api
Ini Kunci Mendapat Kemuliaan dan Rezeki Lancar Tak Terduga Menurut Syekh Ali Jaber
Polisi Gelar Perkara Truk Tronton Maut di Slipi pada Kamis 28 November 2024
27 Ribu Personel Gabungan Jaga Pilkada Serentak 2024 di Banten
Wamen Dikti Saintek Stella Christie Ingatkan Gen Z Konsekuensi Abaikan Etika Saat Menggunakan AI
Mengapa Bumi Tampak Datar Meski Berbentuk Bulat?
Link Live Streaming Liga Champions Bayern Munchen vs PSG, Sebentar Lagi Tayang di SCTV dan Vidio
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Rabu 27 November 2024
Gugatan Praperadilan Ditolak, Kejagung Lanjutkan Penyidikan Tom Lembong
Aksi 4 Polisi Jalan Kaki 3 Hari Demi Kawal Distribusi Logistik Pilkada di Banggai Terpencil