Bocorkan 'Rahasia' Pemilu, Tentara Malaysia Dipecat

Tentara tersebut telah melanggar protokoler militer dengan memberikan pernyataan media tanpa persetujuan dari atasan.

oleh Rizki Gunawan diperbarui 12 Jan 2015, 20:27 WIB
Tentara tersebut telah melanggar protokoler militer dengan memberikan pernyataan media tanpa persetujuan dari atasan.

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Seorang tentara Angkatan Laut Malaysia dipecat lantaran dinilai telah membocorkan informasi terkait tinta celup pemilih saat Pilihan Raya Umum ke-13, Mei 2013 lalu.

Prajurit bernama Zaidi Ahmad saat itu mengungkapkan kenapa tinta pemilih mudah luntur. Kata dia, hal itu karena tinta tersebut dicampur dengan cairan lain sehingga gampang menghilang.

Pengadilan Militer menyatakan serdadu tersebut telah melanggar protokoler militer dengan memberikan pernyataan media tanpa adanya persetujuan dari atasan.

Seperti dilaporkan koran Malaysia, Rakyat Post, Senin (12/1/2015), 5 anggota hakim panel militer menjerat Zaidi dengan 5 pasal. Salah satunya Pasal 89 UU Militer.

"Dia bersalah karena telah menyampaikan bocoran dokumen dan mengeluhkan tinta yang mudah dihapus tersebut," demikian yang dimuat BBC.
 
Saat itu, usai melakukan pencoblosan, banyak pemilih mengeluhkan kualitas tinta yang digunakan untuk menandai jari mereka usai memberikan hak suara. Mereka mengungkapkan dapat dengan mudah menghapusnya hanya menggunakan air, sabun cuci tangan, sabun cuci piring atau pemutih.

Foto-foto pasca-penghapusan tinta tersebut pun banyak diunggah ke media sosial, baik Twitter maupun Facebook. Salah seorang yang memposting foto tersebut, Muntoh Fong, memposting 3 foto di akun Facebook miliknya, yang menggambarkan proses pembersihan jarinya menggunakan sabun dan sikat.

"Satu kali cuci lagi, aku bisa pergi ke TPS lainnya untuk memilih lagi," tulis Muntoh di akun Facebook miliknya, seperti dilansir The Malaysian Insider.

Dalam pemilu tersebut, koalisi pemerintah UNMO berhasil meraih kemenangan di 9 dari 12 negara bagian Malaysia mengalahkan koalisi oposisi yang dipimpin Anwar Ibrahim. Kemenangan tersebut membawa pemimpin UNMO, Najib Razak kembali menjabat sebagai Perdana Menteri. (Riz/Ado)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya