Liputan6.com, Bogor - Pasca-persitiwa pohon tumbang yang menewaskan 5 orang dan puluhan orang luka-luka di Kebun Raya Bogor (KRB), pada Minggu 11 Januari 2015, pihak terkait melakukan penebangan pohon yang dianggap rawan tumbang. Lokasinya berada di sekitar pohon tumbang yang menelan korban jiwa.
Pantauan Liputan6.com di KRB, Selasa (13/1/2015), ada sekitar 4 pohon yang ditebang. Keempat pohon tersebut berjenis sama dengan pohon yang tumbang, yakni jenis Agatis Damara. Posisinya juga sejajar dengan pohon yang tumbang.
Ada sekitar 15 pohon yang sama di area astrid. Jarak antarpohon sekitar 2 sampai 3 meter.
Namun saat akan dikonfirmasi, Kepala KRB Didik Widiatmoko sedang tidak berada di tempat. Pihak humas pun tidak bersedia memberikan konfirmasi perihal penebangan sejumlah pohon di KRB.
Sebelumnya, Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Iskandar Zulkarnain, mengatakan pihaknya akan menggunakan teknologi untuk mendeteksi kesehatan pohon di KRB. Pendeteksian kesehatan pohon tersebut akan dilakukan di ke-4 kebun raya yang berada di bawah LIPI.
"Kami juga akan membuat klatering wilayah pohon berdasarkan usia dan karakteristik untuk mencegah potensi pohon tumbang," ungkapnya di RS PMI Bogor, kemarin.
Sementara Kepala Konservasi KRB-LIPI Didik Widiamoko menambahkan KRB sendiri mempunyai sekitar 400 perkerja yang bertanggung jawab terkait 40.000 pohon dan 45 diantaranya merupakan ahli pohon.
Didik juga menegaskan pasca kejadian pohon tumbang yang menewaskan 5 orang, KRB tidak akan tutup operasi. Hal tersebut, kata Didik merupakan jaminan bahwasannya KRB masih layak dikunjungi. "Kita juga atau siapapun tidak ingin hal seperti ini terjadi. Untuk menekan nol kecelakaan (zero accident) tidak mungkin. Ini merupakan musibah," ujar dia.
Ke depan, terang Didik, KRB akan membelakukan zonasi bagi daerah-daerah yang dianggap rawan atau pusat keramaian pengunjung dan selama sepekan akan dilakukan pengecekan terhadap seluruh pohon yang mempunyai status perhatian.
"Di KRB ini, sekitar ratusan pohon yang mendapat status perhatian di beberapa pusat keramaian pengunjung. Zona Astrid, Kenari, Tempat pembibitan, Lapangan dan area pintu masuk pengunjung," pungkas Didik. (Tnt/Mut)
Advertisement