Liputan6.com, Melbourne - Sepak terjang "Negeri misteri" Korea Utara sudah tidak bisa dipandang sebelah mata lagi. Sepakbola sepertinya menjadi pintu gerbang Negeri Komunis untuk bergaul dengan dunia internasional.
Keberhasilan merebut medali perak cabang sepakbola Asian Games 2014 menjadi bukti sahih, negara komunis itu fokus mengembangkan sepakbola di dalam negeri. Pemain kunci Korut, macam Jong Il-gwan dan Hyon Uk-so yang tampil di Asian Games 2014 lalu dibawa pelatih Tong Sop-jo ke Piala Asia di Australia tahun ini.
Advertisement
Penampilan Korea Utara tidak terlalu mengecewakan, meski di pertandingan pertama menelan kekalahan 0-1 dari tangan Uzbekistan. Daya juang Korut untuk bangkit dari kekalahan ini patut diwaspadai pemain Arab Saudi ketika berhadapan di pertandingan kedua babak penyisihan grup B, Rabu (14/1/2015) di AAMI Park, Melbourne.
Kedua kubu memang tengah terluka setelah sama-sama mengalami kekalahan di pertandingan perdana. Arab Saudi juga menelan kekalahan dari tangan Tiongkok dengan skor tipis 0-1. Jika salah satu kalah, dipastikan tim tersebut harus angkat kaki dari Australia.
Dari tiga pertemuan sejak 2007, kekuatan kedua kubu bisa dikatakan seimbang. Korea Utara sekali memetik kemenangan pada 2009, sisanya berakhir imbang. Duel terakhir terjadi di Kualifikasi Piala Dunia 2010 berujung dengan skor kacamata alias 0-0.
Praktis, poin tiga dibutuhkan kedua kubu untuk mengamankan peluang lolos ke babak selanjutnya. Pelatih Arab Saudi, Aurelian Cosmin Olaroiu percaya diri peluang itu masih ada."Kami masih memiliki peluang untuk lolos, perjalanan kami belum berakhir," kata pelatih asal Rumania itu
Olariu berharap pemain penuh determinasi dan semangat. Jangan sampai gara-gara kalah di pertandingan pertama, mental mereka langsung drop.
"Setiap pertandingan butuh pendekatan berbeda. Kami mungkin akan melakukan rotasi pemain dan mencari formula terbaik," sambung pelatih 46 tahun itu dikutip dari FourFourTwo.
Optimisme serupa juga disampaikan pelatih Korut Tong Sop-jo. Kali ini, dia memberi garansi Korut akan tampil beda. "Melawan Uzbekistan, kami tidak mengerahkan semua kemampuan terbaik. Tapi saya kira kami telah mendekati itu dan hasilnya saja yang berbeda," ucapnya.