Liputan6.com, Jakarta Apakah Anda lebih suka membaca buku lewat gadget? Ataukah Anda termasuk orang yang lebih nyaman membaca buku cetak? Sebenarnya, mana yang lebih memuaskan dari keduanya?
Menurut Naomi S. Baron, profesor linguistik dari American University sebagaimana yang dikutip dari The Washington Post pada Rabu (14/1/2015), membaca buku cetak jauh lebih baik dan memuaskan pikiran seseorang dibanding buku elektronik.
Advertisement
"Beberapa alasan mengapa buku cetak lebih baik untuk perasaan adalah estetis (misalnya, benar-benar merasakan bagaimana wangi khas buku baru), kepuasan (melihat berapa halaman yang telah dibaca), mudah membuat catatan di setiap halaman dan navigasi," kata Baron.
Semua hal ini menghasilkan kepuasan batin tersendiri yang tidak didapatkan saat membaca buku elektronik melalui gadget.
Selain itu, menurut Baron, beberapa alasan lain mengapa buku cetak lebih memuaskan adalah karena orang akan lebih mudah fokus dan teliti dalam membaca.Sedangkan, buku elektronik cenderung membuat orang membaca terburu-buru.
Di sisi lain, buku elektronik bukan berarti tidak memiliki keuntungan. Beberapa keuntungan yang jelas adalah lebih mudah dibawa kemanapun, harga yang lebih murah (bahkan ada yang bisa didapat secara gratis), lebih ramah lingkungan dan memperluas kesempatan belajar bagi semua orang.
Tetapi, anggapan bahwa buku elektronik ramah lingkungan pun dapat diperdebatkan. Pasalnya, untuk dapat membaca buku elektronik seseorang membutuhkan gadget tertentu yang bahannya juga merupakan hasil olahan alam. Ingat pula, pohon sebagai bahan baku kertas adalah sumber daya terbarukan.
Selain itu, banyak juga laporan lain tentang kerugian buku elektronik, terutama dalam hal kesehatan seperti kesehatan mata.
Nah, bagaimana, masih mau membaca buku elektronik? Atau sudah mulai tertarik untuk membaca buku cetak lagi seperti yang waktu kecil biasa Anda lakukan?