Usai Buang Air Kecil, Jangan Lap Vagina dengan Tisu

Tisu dipilih kaum hawa ketika mengeringkan area genitalnya. Namun, penggunaan tisu ini benar-benar tak disarankan

oleh Melly Febrida diperbarui 15 Jan 2015, 10:30 WIB
Foto Ilustrasi

Liputan6.com, Jakarta Tisu bisa jadi dipilih para perempuan ketika mengeringkan area genitalnya. Namun, penggunaan tisu ini benar-benar tak disarankan. Apalagi jika tisu tersebut rapuh dan gampang robek.

Demikian disampaikan Dokter obstetri dan ginekologi Siloam Hospital Semanggi dr. Ardiansjah Dara Sjahruddin, SpOG, MKes., saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (14/1/2015).

"Paling benar itu habis Buang Air Besa (BAB) dan Buang Air Kecil (BAK) wanita cebok dengan air bersih. Sebisa mungkin dari depan ke belakang  karena yang kotor itu anus," kata dr Ardianjah.

Dr Ardiansjah menjelaskan, sebaiknya untuk mengeringkan kelamin itu dengan handuk kering, bukan dengan tisu. Alasannya, jika tisu toilet yang digunakan rapuh bisa hancur dan pecah saat digunakan.

"Kalau pecah, pecahannya itu bisa bercampur dengan keputihan dan nanti reaksinya tidak baik," katanya.

Menurutnya, pemakaian handuk kering lebih bagus karena menyerap lebih baik serta tak meninggalkan partikel-partikel yang membahayakan.

Tak hanya dalam proses penyekaan, lanjut dr Ardiansjah, wanita juga sebaiknya mengenakan celana dalam berbahan katun supaya ada udara.

"Celana dalam juga kalau keringat harus sering diganti. Paling tidak dua hingga tiga kali ganti siang hingga malam," ujarnya.

Lantas bagaimana dengan penggunaan panty liner? Dr Ardiansjah mengatakan, pantyliner sebaiknya ganti jika sudah lepek. Namun seberapa seringnya tergantung masing-masing penggunaannya. Hampir di setiap toilet perkantoran atau pusat perbelanjaan menyediakan tisu di toilet.

Baca Juga:

Tisu Seperti Apa yang Cocok untuk Toilet?

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya