Misi AirAsia Usai, Kapal AS dan Singapura 'Balik Kanan'

Basarnas menyatakan saat ini hanya ada kapal dari China yang masih ikut dalam operasi pencarian AirAsia.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 15 Jan 2015, 07:30 WIB
Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Henry Bambang Soelistyo mengatakan Basarnas kembali menemukan tiga jenazah dari pesawat AirAsia QZ8501, Jakarta, Rabu (31/12/2014). (Liputan6.com/Faisal R Syam)

Liputan6.com, Jakarta - Basarnas memutuskan untuk mengurangi kekuatan di lokasi pencarian korban AirAsia QZ8501. Untuk pencarian pada hari ini armada asing yang tersisa hanya tinggal kapal asal China.

"Kapal China yang masih saya pertahankan di sana," kata Kepala Basarnas Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo di kantor Basarnas, Jakarta Rabu 14 Januari 2015.

Soelistyo menjelaskan, alasan utama dirinya masih memperbolehkan kapal asal negeri Tirai Bambu itu ikut dalam operasi pencarian. Kapal itu baru beberapa hari tiba di perairan Indonesia sehingga pihaknya memberikan kesempatan untuk ikut lebih lama ketimbang negara lainnya.

"Pertimbangannya adalah karena kapal baru datang beberapa hari dan dari perjalanan jauh. Saya beri kesempatan sampai batas endurence (kekuatan) kapal itu," jelas dia.

Sementara, beberapa kapal dari negara lain seperti Singapura dan Amerika dipastikan selesai melaksanakan misi. Seluruh kapal akan kembali ke home base masing-masing hari ini.

"Kemudian kapal Singapura besok (hari ini) akan meninggalkan misi karena memang sudah waktunya. Kapal Amerika sekarang sedang bersandar untuk mengisi bahan bakar dan besok (hari ini) mulai meninggalkan area misi," ujar dia.

Jenderal bintang 3 itu memastikan kekuatan kapal yang dimiliki Indonesia tetap berada di area pencarian dan ikut terlibat dalam misi. Indonesia hanya akan dibantu kapal dari China.

"Sekarang jadi China saja, lainnya dari kekuatan kita," tandas Soelistyo. (Ali)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya