Asiafone Buka Pabrik Ponsel di Indonesia

Vendor smartphone lokal, Asiafone, secara resmi membuka pabrik ponsel miliknya di Indonesia.

oleh Iskandar diperbarui 15 Jan 2015, 14:22 WIB
Foto: Pabrik ponsel Asiafone di Pluit, Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - Sejalan dengan program pemerintah yang mendorong para pelaku industri untuk membangun produksinya di dalam negeri, vendor smartphone lokal, Asiafone secara resmi membuka pabrik di Indonesia.

Untuk menyiapkan pabrik hingga siap beroperasi di tahun ini, Asiafone menghabiskan waktu sekitar satu tahun. Pabrik baru ini terletak di kawasan Pluit, Jakarta Utara dengan luas 3.500 meter persegi.

Untuk membangun pabrik ini Asiafone mengaku menginvestasikan dana sebesar Rp 100 miliar. Menurut Herman Zhou, Presiden Direktur Asiafone, pihaknya melakukan alih transfer teknologi dari pabrik yang ada di China ke Indonesia.

"Proses alih transfer teknologi, membutuhkan waktu yang cukup panjang karena kita harus menyiapkan semuanya dari nol," jelas Herman melalui keterangan tertulis yang diterima tim Tekno Liputan6.com, Kamis (15/1/2015).


Produksi 100 ribu ponsel per bulan

Pabrik Asiafone

Produksi 100 ribu ponsel per bulan

Pabrik ini sendiri terintegrasi dengan head office Asiafone sehingga memudahkan proses pengawasan, manajemen, dan penjualan produk ke seluruh Indonesia.

Dalam hal ini Asiafone menyiapkan dua line yang mampu memproduksi ponsel hingga 100 ribu unit setiap bulan. Kapasitas produksinya akan terus ditingkatkan, seiring dengan makin tingginya permintaan pasar di Indonesia. Dengan adanya pabrik ini maka total jumlah karyawan Asiafone sekarang mencapai 350 orang.

Saat ini pabrik Asiafone sudah mampu menghasilkan produk-produk smartphone Asiafone, seperti Asiafone AF50, Asiafone AF991, dan Asiafone AF9190.


Masih bergantung komponen impor

Pabrik Asiafone

Masih bergantung komponen impor

Dengan berdirinya pabrik ponsel di Indonesia, Asiafone berharap industri komponen nasional juga berkembang. Pasalnya, industri komponen yang menjadi pendukung belum tersedia di Indonesia sehingga hampir semua komponen masih didatangkan dari luar negeri.

Komponen yang sangat diperlukan sebagai pendukung untuk men-support produksi ponsel, antara lain adalah chip, layar, baut, mur, casing, dan sebagainya.

“Harapan kita kepada pemerintah adalah bagaimana menyediakan ekosistem industri nasional, sehingga pelan-pelan bisa mengurangi ketergantungan terhadap impor,” jelas Herman.

Dengan basis industri dalam negeri, para pengusaha juga tidak lagi terkena imbas kurs dollar yang tidak stabil. Meskipun menghadapi kendala tersebut, tidak menyurutkan langkah Asiafone untuk membangun pabrik di Indonesia.

Asiafone yakin bahwa keberadaan pabrik akan memberikan efek positif terhadap Asiafone dan juga industri ponsel di Indonesia. Bagi Asiafone, pabrik ini diharapkan bisa mengurangi ketergantungan produk dari luar negeri.

(isk/dew)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya