Rencana Penurunan Harga BBM Belum Mampu Angkat Rupiah

Rencana pemangkasan lanjutan harga bahan bakar minyak (BBM) pada akhir pekan ini ternyata masih belum mampu mengangkat nilai tukar rupiah.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 15 Jan 2015, 12:03 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Rencana pemangkasan lanjutan harga bahan bakar minyak (BBM) pada akhir pekan ini ternyata masih belum mampu mengangkat nilai tukar rupiah. Pada perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah masih berfluktuasi melemah meski sebagian besar mata uang Asia menguat.

Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia, Kamis (15/1/2015), mencatat nilai tukar rupiah kembali mengalami koreksi sebesar 37 poin ke level 12.617 per dolar AS pada perdagangan hari ini. Padahal pada perdagangan sebelumnya nilai tukar rupiah sempat menguat tipis ke level 12.580 per dolar AS.

Sementara data valuta asing Bloomberg mencatat nilai tukar rupiah melemah 0,06 persen ke level 12.622 per dolar AS pada perdagangann 10.40 waktu Jakarta. Sebelumnya nilai tukar rupiah sempat dibuka menguat cukup tipis di level 12.602 per dolar AS.

Pada perdagangan pagi ini hingga menjelang siang, nilai tukar rupiah masih berfluktuasi melemah di kisaran 12.568 per dolar AS hingga 12.635 per dolar AS.

Ekonom PT Samuel Sekuritas Indonesia, Rangga Cipta menjelaskan, sebagian mata uang di Asia bergerak menguat lantaran data penjualan ritel Amerika yang mengecewakan membuat dolar bergerak melemah.

Sementara dari faktor internal, rencana pemangkasan lanjutan harga BBM yang akan diumumkan Jumat pekan ini masih belum memberikan sentimen positif pada nilai tukar rupiah.

"Hari ini pergerakan rupiah tampaknya masih menanti pengumuman suku acuan bungan (BI rate) yang diperkirakan tetap di level 7,75 persen," tandasnya. (Sis/Gdn)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya