Petani Kopi Harapkan Cuaca Bersahabat Biar Produksi Melambung

Tahun lalu petani kopi di Jawa Tengah bisa panen antara 8,5 juta karung hingga 9 juta karung dengan masing-masing karungnya berisi 60 kg.

oleh Edhie Prayitno Ige diperbarui 15 Jan 2015, 13:43 WIB
Kopi dapat diracik menjadi berbagai macam sajian. Apa saja?

Liputan6.com, Semarang - Para petani kopi di Jawa Tengah mengharapkan kondisi cuaca bisa bersahabat dan stabil. pasalnya, stabilnya cuaca tersebut bisa membuat produksi kopi melonjak.

Menurut Wakil Ketua Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) Jawa Tengah, Moelyono Soesilo, para petani kopi mengharapkan dengan kondisi cuaca yang bersahabat, peningkatan produksi bisa melambung hingga 35 persen pada tahun ini jika dibandingkan produksi tahun lalu.

"Tahun lalu petani kopi di Jawa Tengah bisa panen antara 8,5 juta karung hingga 9 juta karung dengan masing-masing karungnya berisi 60 kilogram (kg), sedangkan tahun ini ditargetkan tercapai panen antara 11 juta karung hingga 11,5 juta karung," kata Moelyono, Kamis (15/1/2015).

Kopi adalah komoditas yang sangat dipengaruhi oleh cuaca. Hujan dengan intensitas sedang yang terjadi pada awal tahun menandakan musim tersebut sangat baik bagi tanaman kopi. Berbeda dengan tahun lalu, dimana di awal tahun intensitas hujan sangat tinggi bahkan berakibat pada banjir di sejumlah daerah. Kondisi demikian ini tidak baik bagi tanaman kopi.

"Masa tanam kopi mulai dari proses keluarnya bunga hingga pemetikan membutuhkan waktu antara 9-10 bulan, jika selama masa tersebut cuaca tidak mendukung maka produksi akan merosot. Intesitas hujan yang tinggi bisa berakibat pada gugurnya bunga kopi, sehingga produksi kopi akan turun," kata Moelyono.

Menurut Moelyono, ketika produksi kopi turun, maka harga kopi pasti naik. Dengan produksi yang meningkat diharapkan harga dari komoditas tersebut bisa kembali seperti semula.

"Memang selama empat tahun ini produksi kopi di Jawa Tengah selalu mengalami fluktuasi mengikuti anomali cuaca yang terjadi. Jika pada tahun 2011 kami mengalami penurunan produksi, maka pada tahun 2012 dan 2013 ada peningkatan produksi, selanjutnya pada tahun 2014 produksi kembali menurun, harapan kami tahun ini bisa kembali meningkat," pungkasnya. (Edhie Prayitno Ige/Gdn)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya