Liputan6.com, Jakarta Meski pemilihan umum kepala daerah (Pilkada) Kota Depok baru digelar pertengahan 2015 ini, sudah banyak kalangan yang berminat menduduki pucuk pimpinan kota yang berbatasan dengan wilayah Selatan Jakarta.
Di antara, jejeran nama yang beredar seperti JJ Rizal, Tifatul Sembiring, Nurul Arifin dan Rieke Diah Pitaloka, muncul nama lain, yaitu Emil Dardak. Suami aktris Arumi Bachsin itu menjadi salah satu bakal calon walikota di pilkada Depok tahun ini. Ia ikut proses penjaringan bakal calon wali kota Depok dari para Pengurus Anak Cabang (PAC) PDIP Kota Depok.
Advertisement
Terkait kemunculan namanya, putra mantan Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak itu tak mau banyak berkomentar.
"PDIP memang serius ingin menata kota Depok. Jadi saya diajak berdiskusi bahas itu," ujar Emil saat dihubungi wartawan, Rabu 14/1/2015).
Emil yang saat ini menjabat sebagai Executive Vice President di BUMN Penjaminan Infrastruktur itu mengatakan, keikutsertaannya dalam acara PDI Perjuangan bukan karena dirinya menjadi anggota partai berlambang banteng itu, namun menurutnya ia hadir selaku praktisi perkotaan memang sering diajak berdiskusi oleh PDIP Depok mengenai berbagai solusi pembangunan kota Depok.
"Ya saya datang sebagai seorang praktisi, diminta tanggapannya seperti mengenai sinergi megapolitan, penataan ruang, infrastruktur, lingkungan hidup dan ekonomi kemasyarakatan," ucap Emil.
Emil sendiri menilai, munculnya wacana pencalonan dirinya sebagai Walikota Depok lantaran seringnya ia mengikuti diskusi-diskusi mengenai pembangunan bersama komunitas di Depok mengenai perencanaan dan tata kota. Terlebih, Emil bersama sang istri tercatat sebagai warga Depok.
"Saya kan perencana kota titelnya, profesinya tata kota. Saya selalu bilang ke Arumi, saya punya obsesi untuk mencari rekan-rekan yang satu visi untuk mengembangkan kota satelit," ucapnya.
Dari obrolan dan diskusi yang terjadi, sebagian komunitas di Depok pun mendorong dirinya untuk maju sebagai Walikota Depok pada Pemilihan Walikota pertengahan tahun 2015 ini.
"Pas ngobrol-ngobrol mau enggak mau keluar dong dari mulut saya mengenai strategi perencanaan tata kota Depok. Dari situ akhirnya muncul omngan-omongan, kenapa nggak maju (jadi walikota)untuk Depok," ucapnya. (Luqman Rimadi/Ade)