Salam Jokowi untuk Presiden Suriah Bashar al-Assad

Liputan6.com, Damaskus - Duta Besar (Dubes) baru  RI untuk Suriah Djoko Harjanto menemui Menteri Luar Negeri Suriah HE Walid al-Moallem untuk menyerahkan copy  letter of credential atau surat  kepercayaan sebagai delegasi Indonesia, Rabu 14 Januari 2015 waktu setempat.

Dalam kesempatan tersebut, Djoko dan Walid membicarakan peningkatan hubungan  bilateral kedua  negara. Dubes RI juga menyampaikan salam hangat dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi kepada Presiden Bashar Assad dan rakyat Suriah.

"Dubes (Djoko) juga menyampaikan bahwa hubungan bilateral Indonesia dan Suriah selama ini telah terbina dan sangat erat," demikian keterangan tertulis dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Damaskus, Suriah, yang diterima Liputan6.com di Jakarta, Kamis (15/1/2015).  

Sementara itu, Menlu Suriah Walid al-Moallem menyampaikan bahwa pihaknya sangat menghargai Indonesia sebagai negara dengan mayoritas memeluk agama Islam terbesar di dunia yang mengenal demokrasi, pluralisme, dan toleransi antarumat beragama. Suriah memahami bahwa Indonesia menghadapi dan mengalami permasalahan yang sama dengan Suriah, yakni isu tentang tindakan radikalisme dan terorisme dengan kedok agama.

"We are at the same boat (kita dalam posisi yang sama)," begitu kata Walik kepada Djoko.

Meskipun letak geografis Indonesia yang jauh dari Suriah, diharapkan hubungan kerjasama ekonomi dan perdagangan kedua negara terus dapat ditingkatkan pada masa mendatang meski Suriah dalam kondisi sulit saat ini.

Menlu Walid al-Moallem juga mengundang secara lisan Menlu RI Retno LP Marsudi untuk berkunjung ke Suriah. Menanggapi undangan tersebut, Dubes Djoko berjanji akan menyampaikannya kepada Menlu Retno.

"Dubes RI berharap pemerintah Suriah dapat mengatasi sekaligus keluar dari krisis melalui solusi politik dan damai," kata Djoko.

Ditambahkan pula oleh Dubes bahwa pemerintah Indonesia tetap menjalin hubungan baik dengan Suriah dengan bukti tetap dibukanya Kantor Perwakilan RI di Damaskus dan mengirimkan pejabat negara setingkat Duta Besar. (Riz/Mut)