Liputan6.com, Jakarta - Kabar tentang kondisi Bripda Muhammad Taufik Hidayat, anggota Direktorat Sabhara Polda DIY yang hidup serba kekurangan serta tinggal di bekas kandang sapi, mengundang empati banyak pihak. Salah satunya dari Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Wakil Direktur Sabhara Polda DIY Kombes Pol Pri Hartono mengatakan, Ahok melalui staf khususnya telah menghubungi untuk memberikan bantuan kendaraan bagi Taufik.
"Tadi stafnya Pak Ahok, Bu Ririn mau kasih bantuan. Silakan kalau mau milih kendaraan apa. Saya yakin dia tidak mau memilih mobil. Tidak akan mau. Dia dapat rezeki ya diterima saja. Silakan," ujar Pri kepada Wartawan di Mako Polda DIY, Kamis (15/1/2015).
Taufik selama ini berangkat ke tempat kerjanya dengan berjalan kaki, menempuh jarak 5-7 kilometer setiap hari. Agar tidak terlambat tiba di Mako Polda DIY, polisi muda ini harus bangun lebih awal. Namun, dia tak selalu bisa datang tepat waktu, sehingga harus menerima hukuman karena terlambat.
Semangat hidup Taufik juga mengundang perhatian Kompol Dedy Muryi Haryadi yang bertugas di Poso, Sulawesi Tengah. Dia berjanji akan memberi Taufik seekor kambing.
Pri Hartono menyebutkan bantuan kambing itu mungkin ditujukan untuk Priyanto, ayah Taufik agar bisa beternak. "Ada Pak Ahok sama yang mau ngasih kambing tadi junior saya di Poso," ujar dia.
Selain para tokoh, sejak jauh hari empati juga diperlihatkan rekan-rekan dan senior Taufik di Polda DIY. Mereka patungan membantu sang junior yang saat ini tak memiliki uang sepeser pun untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Dia dikasih kakak-kakak seniornya. Bantingan (patungan) kakak-kakak seniornya. Sampai terkumpul Rp 370 ribu. Buat dia makan dan keperluan lain. Dia kan nggak punya duit. Kakak seniornya menjamin selama di sini makannya ditanggung," ujar Pri yang diamini Taufik.
Namun, semua pemberian itu diharapkan Pri tidak membuat Taufik lupa diri. "Pemberian itu pasti dia tetap terima. Boleh empati, tapi jangan sampai menganggu dia," pungkas Pri.
Sahabat Terkejut
Advertisement
Sementara itu teman Taufik, Kirdiansyah, mengaku kaget dengan kehidupan anggota Polda Daerah Istimewa Yogyakarta tersebut. Warga Jalan Wates KM 3, Ngestiharjo, Kecamatan Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta itu adalah rekan Taufik sewaktu di Sekolah Polisi Negara (SPN).
Ia mengaku kaget dengan kehidupan Taufik bersama keluarganya. Sebab sejak di asrama Taufik dikenal sebagai orang yang periang dan tidak memperlihatkan kesedihan. Sehingga teman-temanya tidak tahu jika Taufik hidup di bekas kandang sapi di Jongke Tengah, Sendangadi, Mlati, Sleman, DIY.
"Jadi temen-temen nggak tahu kalau kehidupannya kayak gitu. Orangnya periang di depan teman-teman. Kaget sekali karena tidak sama dengan kesehariannya. Soalnya orangnya riang terus di sini," ujar Kirdiansyah di Bantul, Kamis (15/1/2015).
Hal serupa diungkapkan senior Taufik di Dit Sabhara Polda DIY Bripda Suryadi yang mengaku bangga memiliki junior yang penuh dengan semangat hidup. Ia pun menyebut semangat hidup yang dibawa Taufik sudah menular ke teman-temannya di satuannya. Ia pun mengetahui jika kondisi keluarganya di bawah garis kemiskinan usai Taufik terlambat ikul apel pada hari pertama dia kerja. (Ado/Mut)