Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah akan mengumumkan penurunan harga BBM jenis premium hari ini Pukul 14.00 WIB di halaman Istana Negara.
Menteri Kordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan, pemerintah sudah mengeluarkan hitungan penurunan harga BBM. Sayangnya, Sofyan belum mau memberikan bocoran besaran angkanya.
"Kami sudah keluar hitungannya, nanti diumumkan," katanya di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat (16/1/2015).
Menurut Sofyan, pengumuman penurunan harga BBM akan dilakukan di halaman Instana Presiden, Jakarta. Pukul 14.00 WIB, Namun Sofyan juga enggan menyebutkan pola perubahan harganya.
"Tidak, nanti saja, di istana saja jam 2 di Halaman Istana," pungkasnya.
Seperti diketahui, pemerintah memberikan sinyal harga BBM bersubsidi kembali turun. Harga BBM bersubsidi diperkirakan turun menjadi Rp 6.400 per liter hingga Rp 6.500 per liter.
Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo. "Harga BBM sebentar lagi juga diumumkan akan turun. Masih belum diputuskan, masih dihitung-hitung berapa harganya. Kemungkinan harga BBM turun lagi Rp 6.400-Rp 6.500," ujar Jokowi.
Ia menegaskan, pemerintah juga bekerja agar harga-harga kembali turun. Harga barang turun tersebut juga dapat menekan inflasi di bawah 5 persen. Ia mengaku, dirinya mendatangi para pemilik usaha kebutuhan pokok setiap dua minggu sekali. Oleh karena itu ia mengingatkan para pelaku usaha juga turut menekan inflasi.
"Di sini juga ada pemilik-pemilik logistik atau distributor besar, sembako agar harga-harga juga ikut turun apalagi yang hobinya menampung stok. Karena saat ini inflasi akan kita tekan ke bawah 5 persen," pungkas Jokowi. (Pew/Gdn)
Penurunan Harga BBM Diumumkan di Halaman Istana Negara
Harga BBM bersubsidi diperkirakan turun menjadi Rp 6.400 per liter hingga Rp 6.500 per liter.
diperbarui 16 Jan 2015, 13:21 WIBKendaraan bermotor bersiap mengisi bahan bakar minyak di salah satu SPBU di Jakarta, Rabu (24/12). BPH Migas menyatakan kuota BBM bersubsidi tinggal 1,7% atau 782.000 kiloliter dari total yang dianggarkan dalam APBN-P 2014. (Liputan6.com/Miftahul Hayat)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Capim KPK Fitroh Rohcahyanto Sebut Penggunaan Pasal 2 dan 3 UU Tipikor Sangat Rawan
4 Dampak Fatal Akibat Klik Link Palsu yang Harus Diwaspadai Pengguna Internet
Benarkah Nasi Padang dan Warteg Bisa Jadi Pilihan Makanan Sehat? Begini Kata Pakar Gizi
Pelatih Arab Saudi Waspada Kekuatan Indonesia, Bocoran Rekrutan Pertama Amorim dari Sporting
5 Kebiasaan yang Bisa Dilakukan untuk Memperlambat Penuaan
10 Mobil Terlaris di Indonesia pada Oktober 2024: Toyota Avanza Tak Tergoyahkan
Top 3 Berita Bola: 3 Pelatih Belanda Ini Layak Jadi Nakhoda Timnas Indonesia Jika Shin Tae-yong Hengkang
Gaya Modis Melody Laksani Jadi Petani Milenial, Kini Dibandingkan dengan Raffi Ahmad
Tarot Minggu Ini: Bersiap Hadapi Tantangan dan Jaga Energi Tetap Positif
63 Ribu Orang Kena PHK Imbas Aturan Rokok Terbaru, Jutaan Lain Menyusul
Sukses Gelar Simulasi, KPUD Garut Siap Gelar Pencoblosan Pilkada Garut 2024
Alasan Tengku Dewi Berani Cerai dengan Andrew Andika: Aku Nggak Sepenuhnya Bergantung Uang Sama Dia