Kejahatan Perkosaan Manghantui Perempuan

Perkosaan terhadap kaum perempuan semakin merajalela saja

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 17 Jan 2015, 13:00 WIB
Chantae Gilman, wanita yang didakwa memperkosa pria (News.com.au)

Liputan6.com, New York - Meningkatnya jumlah perkosaan membuat sejumlah perempuan kerap ketakutan ketika harus bertatapan wajah cukup lama dengan seorang pria yang baru saja dikenalnya. Padahal, belum tentu pria yang ditemuinya itu sejahat yang dibayangkannya.

"Temuan ini mendukung teori yang menyebut kalau perempuan memiliki ketakutan yang jauh lebih besar terhadap suatu kejahatan, karena berpotensi besar menjadi korban perkosaan," kata Peneliti dari University of Missouri Kansas City, Amerika Serikat, Laurel Watson seperti dikutip Times of India, Jumat (16/1/2015)

Laurel pun sempat melakukan satu penelitian dengan melibatkan 133 orang perempuan Afrika-Amerika dan 95 orang mahasiswa perempuan berkulit putih. Hasilnya, perempuan Afrika-Amerika jauh lebih `kebal` daripada mahasiswa perempuan berkulit putih.

"Perempuan di perguruan tinggi memiliki tingkatan risiko yang lebih besar untuk kasus perkosaan, di mana yang terjadi selama ini lima sampai tujuh kali lebih tinggi dari wanita seusianya yang tidak berkuliah. Satu dari lima orang perempuan Amerika pernah mengalami tindakan perkosaan," kata dia menambahkan.

Agar perempuan terhindar dari tindak perkosaan, Laurel menyarankan untuk menghindari bepergian seorang diri di malam hari, dan bawalah selalu pengaman sederhana seperti benda yang cukup menyakitkan atau semprotan merica tajam.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya