Harga BBM Bersubsidi Bakal Tak Turun Lagi

Menteri ESDM, Sudirman Said menyatakan, masyarakat sudah terbiasa dengan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi Rp 6.600 turun.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 16 Jan 2015, 18:05 WIB
(Foto:Liputan6.com/Pebrianto Wicaksono)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said berencana tidak menurunkan lagi harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi meski harga minyak berada di posisi lebih rendah.

Sudirman mengatakan, instansinya sedang mencari patokan harga penurunan terendah. Namun harga BBM saat ini yang telah turun menjadi Rp 6.600 per liter untuk premium dan Rp 6.500 per liter untuk solar sudah dinilai ideal.

"Kalau harga minyak turun terus apakah kita akan menurunkan harga. Masyarakat sudah terbiasa di Rp 6.600," kata Sudirman, di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (16/1/2015).

Sudirman mengungkapkan, harga BBM tidak berubah meski harga minyak dunia kembali turun ke level terendah dari saat ini. Lantaran telah ditetapkan harga patokan terendah. Namun, uang dari penurunan harga tersebut akan disimpan untuk membangun infrastruktur energi, seperti penyimpanan BBM.

"Pemerintah memikirkan mekanisme nabung.  Kalau harga turun lagi, lebih baik kita nabung simpann Kementerian keuangan," pungkasnya.

Seperti diketahui, mulai 19 Januari 2015 pukul 00.00 WIB, harga Premium turun menjadi Rp 6.600 per liter. Harga Solar turun menjadi Rp 6.400 per liter. Harga Elpiji 12 Kg 129 ribu dari Rp 134.700 per tabung. Lalu harga semen yang diproduksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) turun menjadi Rp 3.000 per sak. (Pew/Ahm)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya