Liputan6.com, Paris - Lassana Bathily mempertaruhkan hidupnya untuk menolong sesama manusia. Pria Muslim itu melindungi para pemeluk Yahudi saat teror bersenjata terjadi tempat kerjanya, supermarket kosher Hyper Cacher, dekat Porte de Vincennes, Paris, Prancis. Penyanderaan terjadi hanya beberapa hari setelah penyerangan ke kantor media Charlie Hebdo.
Kala teror terjadi, 9 Januari 2015, sejumlah pengunjung melarikan diri menuju bagian belakang toko swalayan, di mana Bathily berada.
Ia lalu menyembunyikan para pengunjung dalam sebuah ruangan pendingin dan mematikan lampu. Bathily kemudian keluar, nyaris dikira sebagai salah satu penyandera oleh polisi. Namun, keterangannyalah yang membantu aparat melumpuhkan si penyandera.
Kini, ia mendapat ganjaran atas perbuatan mulianya itu. Pemerintah Prancis menganugerahkan status kewarganegaraan pada Bathily.
Pria asal Mali itu sebelumnya mengisi formulir permohonan kewarganegaraan pada Juli 2014 lalu. Dan permohonan itu dikabulkan.
Menteri Dalam Negeri Prancis, Bernard Cazeneuve, pada Kamis waktu setempat mengumumkan bahwa ia sendiri yang akan memimpin upacara pemberian status kewarganegaraan pada Bathily Selasa depan.
"Atas keberaniannya di toko swalayan HyperCacher, Lassana Bathily akan resmi menjadi warga negara Prancis Selasa depan, demikian pengumuman Pemerintah Prancis dalam akun Twitter resminya @French_Gov, seperti Liputan6.com kutip dari CNN, Jumat (16/1/2015).
Sebanyak 15 orang yang diselamatkan Bathily lolos dalam penyanderaan. Pria yang mengaku sebagai 'Muslim yang taat' kepada BFMTV bahwa ia memasukkan pengunjung dalam lemari es raksasa, mematikan mesinnya, dan memadamkan lampu.
Ia pergi setelah Amedy Coulibaly, si pelaku, menyuruh para sanderanya menuju lantai atas. "Atau, ia akan membunuh siapapun yang berada di lantai bawah," kata dia.
Lalu, Bathily menghampiri polisi, memberitahukan lokasi lemari pendingin, dan situasi dalam toko. "Saat para sandera keluar, mereka memberiku ucapan selamat dan terima kasih," kata dia.
Apa yang dilakukan pria itu mungkin telah menyelamatkan mereka. Saat penyanderaan berakhir 4 orang tewas, termasuk si pelaku.
Media Prancis pun lantas gencar memberitakan soal Bathily, menyebutnya pahlawan. Sebanyak 300 ribu orang membubuhkan tanda tangan di petisi Change.org, menyebut bahwa ia layak mendapatkan Legion d'Honneur -- penghargaan tertinggi bagi mereka yang melakukan hal luar biasa bagi Prancis.
"Bahkan di tengah kegelapan dan pekatnya rasa sedih, tetap ada seberkas cahaya," tulis penggagas petisi, Thiaba Bruni. "Seperti halnya seorang Lassana Bathily."
Pujian juga mengalir di Facebook. "Tak ada kata yang mewakili rasa bangga atas apa yang Anda lakukan. Mempertaruhkan nyawa untuk menolong sesama. Tuhan menyaksikan semua itu dan memberkahi Anda. Anda terberkati di mata umat manusia," tulis seseorang. (Ein/Yus)
Pria Muslim 'Pahlawan' saat Teror Diakui Sebagai WN Prancis
Lassana Bathily adalah pemeluk Islam yang taat. Atas nama kemanusiaan, ia menyelamatkan pengunjung supermarket Yahudi.
diperbarui 16 Jan 2015, 18:10 WIBLassana Bathily (Twitter)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Panduan Lengkap Cara Jual Beli Tanah yang Aman dan Legal
Cara Buat Bubur Ayam Lezat dan Gurih untuk Sarapan Sehat
Cara Jitu Menyadarkan Penjudi: Panduan Lengkap Mengatasi Kecanduan Judi
Cara Buat Pempek Palembang Tanpa Ikan: Resep Mudah dan Lezat
Harga Kripto Hari Ini 26 November 2024: Bitcoin Cs Kembali Loyo
Hosti Adalah Simbol Sakral dalam Tradisi Kristiani: Makna dan Sejarahnya
VIDEO: Polisi Tangkap Pelaku Penipuan “Beruang Rusak Mobil Mewah”
AOP Serius Masuk Ceruk Pasar Produksi Alat Kesehatan Lokal
Perjalanan BYD dari Pabrik Baterai Ponsel hingga Lahirkan Mobil Listrik Mewah Denza
Alasan Kenapa Toxic Positivity Buruk Bagi Kita dan Cara Mengatasinya
Cara Membersihkan Layar TV LED dengan Aman dan Efektif
Kisah PO Bus Indonesia Beroperasi di Jepang, Slogan Pulang Malu Tak Pulang Rindu Jadi Ciri Khas