Tim DVI Sulit Identifikasi Sidik Jari dan Gigi 8 Korban AirAsia

Memasuki hari ke-20 pencarian AirAsia, tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jatim berhasil mengidentifikasi 1 jenazah korban.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 16 Jan 2015, 19:02 WIB
(Credit: Facebook Menteri Pertahanan Singapura Ng Eng Hen)

Liputan6.com, Surabaya - Memasuki hari ke-20 pencarian AirAsia, tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jatim berhasil mengidentifikasi 1 jenazah korban atas nama The Darmaji. Sementara masih tersisa 8 jenazah korban di RS Bhayangkara yang menunggu untuk diidentifikasi.

Belum teridentifikasinya kedelapan jenazah tersebut lantaran banyak dari mereka yang telah kehilangan sidik jadi dan gigi.

"Dari 8 jenazah ini, data yang disampaikan belum bisa dicocokkan antara data antemortem dengan posmortem. Dan kami kesulitan mengidentifikasi dari sidik jari dan gigi korban kerena sudah sudah atau kelamaan berada di air laut," tutur ketua tim DVI, Kepala Bidang Dokkes Polda Jatim Kombes Pol Budiyono di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (16/1/2015).

Dia mengatakan, tim juga tidak terburu-buru merilis korban kepada media. Saat ini jajarannya masih mendatangi keluarga para korban serta dokter gigi untuk mencari jejak DNA dari korban.

"Seluruh sampel DNA sudah kita dapatkan, tapi masih belum valid untuk dipertanggungjawabkan secara hukum," tutur dia.

Namun dari 40 jenazah yang sudah teridentifikasi, Budiyono menilai, proses identifikasi korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ 8501 lebih cepat daripada proses identifikasi korban bom Bali.

"Proses identifikasinya lebih cepat dibanding bom Bali yang membutuhkan waktu sampai berbulan-bulan," pungkas Budiyono.

Dengan teridentifikasinya The Darmaji, maka total jenazah AirAsia yang sudah terungkap sebanyak 40 dari 48 jenazah yang diterima Rumah Sakit Bhayangkara, Surabaya, Jawa Timur. Sementara masih ada 2 jenazah lain yang berada di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. (Ndy/Sss)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya