Harga Minyak Turun, Industri Plastik Tetap Tak Bisa Untung Lebih

Itu karena penurunan harga minyak dunia juga diiringi dengan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

oleh Nurmayanti diperbarui 17 Jan 2015, 17:51 WIB
Itu karena penurunan harga minyak dunia juga diiringi dengan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Liputan6.com, Jakarta - Penurunan harga minyak dunia seharusnya menjadi kabar baik bagi industri plastik. Kenyataannya, menurut Ketua Umum Asosiasi Industri Plastik Hilir Indonesia (Aphindo) Tjokro Gunawan, kondisi tersebut sulit terjadi.

Itu karena penurunan harga minyak dunia juga diiringi dengan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Maklum, selama ini bahan baku industri plastik merupakan minyak mentah yang dibeli dengan mata uang dolar AS.

"Kenyataannya pembelian bahan baku masih pakai mata uang dolar yang kini terus menguat dan ini mempengaruhi ke kita meski ada penurunan harga minyak dunia," jelas dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Sabtu (17/1/2015).

Apalagi, dia khawatir penurunan harga minyak dunia akan ikut mempengaruhi kondisi ekonomi global yang kemudian bisa menurunkan permintaan produk plastik.

"Jadi kami terus mewaspadai pertumbuhan ekonomi dan pengaruh dolar yang cukup signifikan. Jadi kami belum tahu bagaimana kondisinya nanti," tegas dia.

Dia pun mengaku tak terlalu optimistis melihat kondisi pertumbuhan ekonomi yang kemudian berdampak bagi industri plastik nasional.

"Kalau bisa sama dengan tahun lalu bagus khawatir ya menurut saya apa langkah dilakukan pemerintah Jokowi bagus sekali. Tapi ini masih memerlukan waktu," tegas dia.(Nrm)

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya