Istri Bacakan Surat Pengakuan Terpidana Mati Namaona Denis

"Perubahan hukuman saya dari seumur hidup menjadi terpidana mati telah 14 tahun merampas keadilan yang sampai saat ini saya perjuangkan".

oleh Liputan6 diperbarui 17 Jan 2015, 18:52 WIB

Liputan6.com, Jakarta - "...orang miskin yang bangkrut dan terpaksa menjadi kurir. Saya bukan bandar narkoba".

"Kepada bapak Presiden dan seluruh rakyat Indonesia. Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kesalahan saya. Karena sebagai manusia saya tidak lepas dari kesalahan".

"Perubahan hukuman saya dari seumur hidup menjadi terpidana mati telah 14 tahun merampas keadilan yang sampai saat ini saya perjuangkan. Saya mohon kepada masyarakat untuk memahami perjuangan saya memperoleh keadilan agar tidak ada orang lain mengalami perlakuan seperti saya. Karena ternyata berkelakuan baik dan patuh terhadap aturan hukum di negara ini saja tidak cukup untuk memperoleh keadilan," demikian surat Namaona Denis yang dibacakan sang istri Dewi Retno.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya