Amankah Prosedur Stem Cell?

Sesuatu yang berhubungan dengan obat suatu penyakit harus melalui tahap uji klinis yang panjang. Jadi amankah stem cell?

oleh Fitri Syarifah diperbarui 20 Jan 2015, 09:30 WIB
Sesuatu yang berhubungan dengan obat suatu penyakit harus melalui tahap uji klinis yang panjang. Jadi amankah stem cell?

Liputan6.com, Jakarta Meski dapat membantu pemulihan terapi penyakit, sumber stem cell atau sel punca tak dapat diambil sembarangan. Sebab sesuatu yang berhubungan dengan obat suatu penyakit harus melalui tahap uji klinis yang panjang. Jadi amankah stem cell?

Ahli stem cell dari Unistem Clinic, dr. Karina F, Moegni, SpBP., menegaskan kalau cara ini aman selama stem cell diambil dari tubuh kita sendiri. Buktinya telah banyak diterbitkan dalam jurnal medis.

"Asal dari badan sendiri, saya optimis cara ini aman. Yang tidak aman itu kalau mengambil stem cell dari orang lain (Allogeneic) atau dari hewan dan tumbuhan (Xenogeneic)," kata Karina usai Seminar Teknologi Stem Cell Autologus Terkini untuk Kesehatan di Hotel Aryaduta, Jakarta, ditulis Selasa (20/1/2015).

Lebih lanjut Karina menerangkan, stem cell yang diambil dari diri sendiri biasanya bersumber dari darah, sumsum tulang belakang, dan lemak. Namun karena darah sifatnya berputar dan mengaliri seluruh tubuh jadi akan menganggu bila darah diambil. Sedangkan mengambil sel dari tulang belakang agak sulit dan kalau ada penyakit metabolik maka stem cell pun berkurang. Maka itu, dia sendiri lebih sering menggunakan lemak untuk pasiennya.

"Kenapa lemak? karena mudah ditemukan dan 1.000 kali lebih banyak dibandingkan di sumsum tulang belakang. Makanya, ketika ada yang ingin buang lemak tanpa memanfaatkan stem cell, saya bilang sayang. Ini karena jumlah stem cell dalam tubuh tidak bisa bertambah dan malah terus berkurang seiring usia dan penyakit," katanya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya