Harga Minyak Turun, RI Reguk Untung Rp 25 Triliun

Pemerintah bakal mereguk untung sekitar Rp 25 triliun dari turunnya harga minyak dunia di pasar internasional.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 19 Jan 2015, 10:55 WIB
Harga minyak dunia kembali tertekan seiring permintaan melambat, sedangkan produksi minyak melimpah dan kekhawatiran ekonomi global.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah diprediksi bakal mereguk untung sekitar Rp 25 triliun dari turunnya harga minyak dunia di pasar internasional sepanjang tahun ini.

Menurut Founder ReforMiner Institute, Pri Agung Rakhmanto, turunnya harga minyak secara fiskal masih menguntungkan Indonesia karena subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang dikucurkan pemerintah semakin berkurang. 

Keuntungan bertambah besar karena pemerintah telah menerapkan subsidi tetap sehingga dana subsidi BBM yang bisa dihemat pemerintah sekitar Rp 200 triliun dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

Namun di sisi lain, penerimaan negara dari sektor minyak dan gas (migas) bakal merosot hingga 60 persen atau sekitar Rp 175 triliun karena turunnya harga jual minyak yang diproduksi Indonesia.

"Sehingga secara total akhirnya masih positif bagi Indonesia dengan turunnya harga minyak yaitu sekitar Rp 25 triliun," kata Pri Agung saat berbincang dengan Liputan6.com, Senin (19/1/2015). 

Hal lain yang perlu diwaspadai pemerintah yaitu turunnya harga komoditas bahan mentah lainnya seperti batu bara dan mineral yang menjadi andalan ekspor Indonesia. 

"Karena harga minyak ini dalam konteks perekonomian dunia jadi acuan komoditas lain seperti batu bara. Itu (turunnya harga komoditas lain) belum dihitung berapa dampaknya ke APBN kita," ungkap dia. (Ndw)

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya