Ahok: Ada Oknum Masukin Anggaran 'Siluman' RAPBD, Kami Jadi Ribut

Ahok menduga ada sejumlah oknum dari anggota DPRD yang sengaja menyodorkan dana 'titipan' dengan dalih proyek.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 19 Jan 2015, 15:13 WIB
Ahok. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengaku tak habis pikir dengan adanya anggaran 'siluman' sebesar Rp 8,8 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) DKI Jakarta. Dia menduga ada oknum atau pihak tertentu yang sengaja mencantumkan dana tersebut dalam RAPBD 2015.

"Saya kira bukan mis-komunikasi. Ada oknum yang masukin sehingga membuat kami jadi ribut. Ada oknum yang diam-diam masukin. Makanya tadi Pak Pras (Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi) juga kesel," kata Ahok di Balaikota DKI Jakarta, Senin (19/1/2015).

Mantan Bupati Belitung Timur itu pun menduga ada sejumlah oknum dari anggota DPRD yang sengaja menyodorkan dana 'titipan' dengan dalih proyek pengadaan suatu barang dan jasa.

"Pastilah. Pasti ada oknum DPRD yang nyodorin nih. Suruh diisi. Terus bisa juga Sudin Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) kita yang mainin. (Itu) sudah ditawarin komisi mungkin kan. Pengadaan barang yang ini nih. Alat ini, software apa macem-macem. Pasti ditawarin duit juga mungkin," beber Ahok.

Meski demikian, Ahok mengaku menghormati langkah DPRD yang akan menggelar sidang Paripurna guna membahas masalah tersebut. Namun, ia berpesan agar 'anggaran siluman' sebesar Rp 8,8 triliun tersebut dihapus.

"Tinggal tunggu paripurna kan mesti susun lagi kan. Saya bilang yang itu mesti dibuang. Kemarin itu sampai segepok, itu nilainya Rp 8,8 triliun. Nggak tahu siapa yang masukin main kirim aja yang nggak jelas," jelas pria berkacamata itu.

"Suruh Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) masukin. Ya kita tolak. Saya sih bilang, kalau mau cari ribut lumayan nambah portofolio saya belum pernah ada Gubernur yang lawan oknum DPRD DKI kan? Saya mulai duluan, saya bilang," tandas Ahok. (Riz/Sss)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya