Liputan6.com, Jakarta Seorang pelari maraton harus memiliki kebugaran dan stamina yang mempuni agar mampu mencapai garis finish dalam keadaan baik-baik saja. Apalagi jarak yang ditempuh oleh seorang pelari maraton cukup jauh, lebih dari 30 kilometer.
Oleh karena itu, Shachi Sohal, HOD Dietetics Deptt di Dr. BL Kapur, India, memberitahukan apa saja makanan yang layak disantap oleh seorang pelari maraton seperti dikutip Health Me Up, Selasa (20/1/2015)
1. Diet seimbang
Pelari harus mengonsumsi makanan seimbang dengan nutrisi yang tepat. Dengan nutrisi tepat, akan membangun stamina, memperkuat sistem kekebalan tubuh, dan memastikan tubuh bekerja dengan baik.
Nutrisi tepat harus meliputi karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air.
2. Karbohidrat
Karbohidrat yang dibutuhkan berkisar 60 sampai 65 persen dari total asupan kalori. Karbohidrat adalah sumber energi terbaik untuk seorang pelari, agar ada yang dibakar selama lari.
3. Karbohidrat sederhana
Karbohidrat sederhana seperti gula dan madu tidak boleh dikonsumsi berlebihan. Gantilah dengan karbohidrat kompleks seperi gandum, oat, dan beras merah. Konsumsilah sayuran mentah.
Jangan lupa konsumsi beberapa jenis buah, seperti apel dan pisang.
Protein
4. Protein
Protein digunakan untuk menyediakan energi dan memperbaiki jaringan yang rusak selama latihan. Dengan mengonsumsi protein, membuat rasa lapar menjadi sirna.
Asupan protein harus 20 sampai 25 persen dari asupan kalori harian kita. Protein dapat berasal dari ayam, telur, kedelai, dan lain-lain.
5. Vitamin
Vitamin merupakan bagian penting dari diet seorang pelari, agar terhindar dari radikal bebas.
6. Kalsium
Kalsium penting bagi seorang pelari agar terhindar dari osteoporosis dan patah tulang. Sumber terbaik dari kalsium adalah produk susu rendah lemak, sayuran berdaun gelap, kacang-kacangan, dan juga telur.
7. Zat besi
Seorang pelari tidak boleh kekurangan zat besi, karena zat besi dapat memberikan oksigen ke dalam sel-sel tubuh. Bila Anda kekurangan zat besi, maka mudah sekali lelah.
Zat besi terdapat di dalam daging tanpa lemak, sayuran berdaun hijau, dan kacang-kacangan.
Advertisement