Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Indonesia baru saja mengeksekusi enam terpidana mati kasus narkoba pada Minggu (18/1/2015) dini hari. Beragam komentar pun bermunculan. Ada yang menyambut positif penegakan hukum, ada pula yang tak sepakat dilakukannya hukuman mati.
Salah seorangnya adalah pedangdut Dewi Sanca. Pelantun lagu Bunglon ini menganggap hukuman mati sebagai hukuman yang tak manusiawi.
"Aku nggak setuju. Menurut aku kurang manusiawi ya, soalnya kan masih ada banyak cara lain buat bikin para bandar itu jera. Kalau hukum mati, kesannya kita berhak banget ambil nyawa. Padahal itu kan hak asasi, kesannya tidak manusiawi saja kalau hukum mati," ungkap Dewi Sanca saat dihubungi Liputan6.com, Senin (19/1/2015).
Sebagai gantinya, penyanyi yang selalu membawa ular ini menilai hukuman penjara seumur hidup bisa jadi solusi tepat. Yang paling penting, kata Dewi, pemerintah wajib memberantas jaringan narkoba dari atas, bukan hanya para pengguna atau pengedar.
"Seharusnya pabrik yang buat (narkoba) dimusnahkan biar tidak ada yang menjual. Dan kalau bandar mungkin dihukum yang lebih berat seperti hukum penjara seumur hidup itu juga sudah satu penderitaan," terangnya.
"Tapi kalau hanya buat pemakai, lebih baik direhabilitasi atau diobati. Karena mereka korban, dan bisa jadi karena pengaruh lingkungan atau pergaulan. Tidak sedikit juga yang karena faktor keadaan, jadi hal itu yang harus ditinjau kembali," tambah Dewi Sanca. (fei)
Dewi Sanca Tak Setuju Hukuman Mati
Menurut Dewi Sanca, hukuman mati melanggar hak asasi manusia.
diperbarui 20 Jan 2015, 06:00 WIBLiputan6.com
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Hasil Liga Europa: Manchester United Kerja Keras Kalahkan Bodo/Glimt, Tottenham Ditahan Imbang Roma
Gus Baha Ungkap Cara agar Senang dan Nyaman Beribadah, Hidup Akan Tenang
Prabowo: Pertama Kali, Alokasi Pendidikan APBN 2025 Tertinggi dalam Sejarah Indonesia
Wanita Melahirkan di Mobil Saat Perjalanan ke Rumah Sakit, Tempat Kelahirannya di Akte Jadi Sorotan
7 Arti Mimpi Adik Meninggal dan Cara Menyikapinya Menurut Berbagai Tafsir
Mengenal Beseprah, Tradisi Sarapan Bersama ala Masyarakat Kutai
Pramono-Rano Deklarasi Menang Satu Putaran, Timses RIDO: Tunggu Hasil Resmi KPU
Rumah Ketua DPRD Dompu Dilempar OTK saat Konvoi Kemenangan Pilkada
Tatkala Abah Guru Sekumpul Menolak Hadiah dari Santri walau Hanya Setandan Pisang, Ada Apa?
Wotawati, Transformasi Kampung Tersembunyi di Gunungkidul Jadi Destinasi Wisata Sejarah
Pasangan Pengantin Menikah di Timezone, Sering Jadi Tempat Kencan Selama Pacaran
Permasalahan Hidup Datang Silih Berganti, Solusinya Ada di Orangtua Kata Buya Yahya