Jepang pun Punya Batik

Tak hanya Indonesia, Jepang pun memiliki motif batik. Usianya juga sudah ribuan tahun.

oleh Elizabeth Swanti diperbarui 20 Jan 2015, 08:06 WIB
Tak hanya Indonesia, Jepang pun memiliki motif batik. Usianya juga sudah ribuan tahun.

Liputan6.com, Tokyo- Tak hanya Indonesia, Jepang pun memiliki motif batik. Usianya juga sudah ribuan tahun. Hanya saja, batik milik bangsa Jepang ini bukan diproses diatas kain, melainkan kayu. Yosegi, namanya. Secara harfiah, Yosegi berarti ‘kombinasi potongan kayu’.

Yosegi umumnya berupa kerajinan kayu yang beraneka jenis, mulai dari pembatas buku yang sederhana sampai kotak berlaci. Rancangannya beraneka ragam, baik bentuk maupun warnanya, dan bersifat geometris pada permukaan kayu. Uniknya, pola desain pada Yosegi ini tidak dilukis tetapi disatukan dengan merekatkan kayu-kayu beraneka warna.

Ihwal mula kerajinan tangan ini berasal dari era 1800-an, dimana seorang perajin bernama Nihei Ishikawa merancang konsep merekatkan kayu-kayu beraneka warna.  Balok kayu itu kemudian dipotong-potong melintang menjadi lembaran-Iembaran tipis, kemudian dibuat menjadi kotak serta barang-barang lain dengan desain mosaik.

Foto dok. Liputan6.com

Kerajinan tangan tradisional ini mungkin sudah sulit sekali ditemui. Menurut sejarah lokal, Desa Hatajuku di pedalaman Pegunungan Hakone yang terletak di kawasan Gunung Fuji inilah yang menjadi tempat lahirnya seni Yosegi.

Foto dok. Liputan6.com

 
Beragam jenis kayu dapat digunakan untuk membuat yosegi. Misalnya, yosegi berwarna putih dibuat dari pohon spindle dan dogwood. Sementara yosegi berwarna kuning dibuat dari pohon lacquer dan'wax Jepang. Yosegi berwarna coklat cerah dibuat dari pohon cherry dan zelkova, sementara yang berwarna coklat gelap dibuat dari pohon katsura.
 
Belakangan, metode pembuatan yosegi menjadi lebih efisien, yang mencakup pengetaman balok-balok kayu menjadi lembaran yang sangat tipis, yang kemudian direkatkan sebagai pelapis ke potongan-potongan kayu yang lebih tebal. Metode ini memungkinkan dihasilkannya cendera mata yang harganya terjangkau oleh para wisatawan yang mengunjungi sumber mata air panas Hakone yang berada di dekat desa itu.

Foto dok. Liputan6.com

 
Meskipun bentuknya kecil, Yosegi dapat membangkitkan kenangan akan Hakone di kawasan Gunung Fuji yang terkenal sekaligus memberikan pandangan sekilas mengenai kerajinan tangan yang menakjubkan yang sudah berusia hampir 2 abad. (Liz)

Foto dok. Liputan6.com

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya