Liputan6.com, Makassar - Kebakaran yang melanda Toko Melatik Elektronik di Jalan KH Wahid Hasyim No 241 Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan pada Selasa (20/1/2015) dini hari mengakibatkan 8 orang meninggal. Mereka meninggal karena luka bakar.
Menurut seorang petugas keamanan Bank Mandiri Syariah Kamaruddinn (34), saat itu dia berdinas malam dan melihat gumpalan asap hitam dari dalam Toko Metalik.
Ia bersama warga sekitar berusaha membangunkan pemilik toko bernama Baba Haong dan berhasil keluar bersama istri dan 3 orang anaknya. Namun, salah seorang anaknya Ricky (22) dan 7 orang karyawan tidak berhasil dikeluarkan dari kobaran api yang sudah membesar.
Api baru dapat dikuasai pukul 06.00 Wita. Puluhan mobil pemadam kebakaran dari Pemda Gowa dan Kota Makassar yang dikerahkan untuk memadamkan kobaran api dari dalam toko tersebut tampak kesulitan lantaran besarnya api melahap benda-benda yang terbakar.
Evakuasi korban yang terbakar sulit dilakukan oleh tim pemadam dan aparat gabungan TNI dan Polri yang berada di lokasi karena besarnya kobaran api dalam toko tersebut.
Pukul 03.30 Wita, petugas kebakaran kemudian mengeluarkan jenazah Ricky dan langsung dilarikan ke RS Syech Yusuf
Kapolres Gowa AKBP Lapri Prasetyo yang dikonfirmasi menjelaskan, hingga saat ini penyebab kebakaran yang menewaskan 8 orang hingga saat ini belum bisa dipastikan. Tim pemadam masih melakukan pendinginan di lokasi.
"Untuk sementara belum bisa kami pastikan, kepolisian masih terfokus terhadap evakuasi dan pencarian korban yang terperangkap di dalam toko. 7 Orang karyawan diperkirakan berada di lantai 2 yakni Ira, Lina, Rasma, Mita, Nia, Nurmi, dan Ina," ujar Lapri Prastyo, Selasa Pagi.
Angota Tim Dokpol Bhayangkara Polda Sulselbar AKBP Idrus mengatakan, Tim forensik telah mengidentifikasi 8 jenazah korban kebakaran. Seluruh korban mengalami luka bakar. Namun tim dapat dengan cepat mengidentifikasi.
"Benar, tim kita sudah mengidentifikasi ciri-ciri fisik dan sekunder kedelapan jenazah. Tim juga sudah meminta keterangan keluarga korban. Nantinya pihak Dokpol Bhayangkara akan menyerahkan jenazah pada pihak keluarga untuk dimakamkan di kampung halaman masing-masing," ujar Idrus.
Idrus mengatakan, 7 Korban berjenis kelamin perempuan merupakan karyawan toko. Sedangkan seorang lain berjenis kelamin laki-laki, adalah anak pemilik toko. (Mvi/Sss)
Advertisement