Liputan6.com, Mojokerto - Meski pemerintah telah menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) 2 kali, namun tidak dibarengi dengan penurunan tarif angkutan umum di berbagai kota.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Selasa (20/1/2015), di Garut, Jawa Barat, para warga kecewa dan mengeluhkan masih tingginya tarif angkutan umum.
Advertisement
Pada saat pemerintah menaikkan harga BBM dengan cepat direspons oleh Organisasi Angkutan Darat (Organda) dan pengemudi dengan menaikkan tarif angkutan. Namun saat harga BBM turun, pihak Organda dan pengemudi tak juga menurunkan tarif angkutan umum.
Hal yang sama juga terjadi di Grobogan, Jawa Tengah. Para pengemudi beralasan belum mendapat surat edaran dari Organda sehingga tidak mau menurunkan tarif.
Menanggapi hal itu, para penumpang pun merasa keberatan. Mereka berharap supaya tarif angkutan diturunkan seiring dengan turunnya harga BBM.
Sementara di Mojokerto, Jawa Timur, pengusaha angkutan umum lebih peka terhadap tuntutan masyarakat. Mereka menurunkan tarif seiring dengan turunnya harga BBM. Mereka menurunkan tarifnya Rp 1.000. Dari sebelumnya Rp 5.000 menjadi Rp 4.000 sekali jalan. (Vra/Sss)