Komisi V DPR Gelar Raker dengan Menhub Jonan Terkait AirAsia

Rapat juga dihadiri Ketua KNKT, Ketua Basarnas, Ketua BMKG pimpinan AirNav, Angkasa Pura 1, Asosiasi Pilot, serta AirAsia Indonesia.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 20 Jan 2015, 16:18 WIB
Ilustrasi Pesawat AirAsia (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta - Komisi V DPR kembali mengadakan rapat kerja (Raker) dengan Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan terkait tragedi kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501. Dalam rapat kerja ini turut hadir lembaga, instansi, dan stakeholder terkait dengan kecelakaan pesawat yang jatuh di sekitar Selat Karimata, Kalimantan pada Minggu 28 Desember 2014.

Di antaranya Ketua KNKT, Ketua Basarnas, Ketua BMKG pimpinan AirNav, Angkasa Pura 1, Asosiasi Pilot, serta AirAsia Indonesia.

Rapat dipimpin Ketua Komisi V Fary Djemi Francis. Sebanyak 36 dari 54 anggota Komisi yang juga melingkupi perhubungan, pekerjaan umum, perumahan rakyat, BMKG, dan pembangunan pedesaan hadir dalam rapat tersebut.

"Untuk menyampaikan keterangan QZ8501 sebagai regulator, dari Bapak Menteri Perhubungan dan Kepala KNKT," kata Ketua Komisi V Fary membuka rapat, di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa (20/1/2015).

Setelah dibuka, Menteri Jonan kemudian menjelaskan perkembangan QZ8501 dari hilang, hingga ke proses pencarian hari ini. Jonan juga menyempatkan diri meminta maaf tidak dapat hadir saat dipanggil pada tanggl 13 Januari yang lalu.

"Saya minta maaf tidak dapat hadir karena harus ke Pangkalan Bun bersama ketua KNKT karena ada penemuan black box, baik FDR maupun VCR," jawab Jonan singkat.

Saat ini, raker tersebut masih berjalan dengan agenda mendengarkan keterangan-keterangan pemangku kepentingan terkait yang turut hadir bersama Menhub Ignasius Jonan.

Total keseluruhan jenazah penumpang AirAsia yang berhasil diidentifikasi tim Disaster Victim Identification (DVI) sebanyak 46 jenazah. (Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya