Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberikan sinyal akan menunjuk PT Pindad (Persero) untuk memproduksi paket perdana tabung elpiji 3 kilogram (kg) dan converter kit untuk nelayan senilai Rp 1,7 triliun.
Dirut PT Pindad Silmy Karim mengaku siap memproduksi produk tersebut sesuai permintaan pemerintah.
Advertisement
"Kapasitas produksi Pindad kebutuhan satu tahun yang 2 juta unit tabung elpiji bisa (dipenuhi), karena kita kapasitasnya 3 juta per tahun," kata Silmy di Kantor Wapres, Jakarta, Selasa (20/1/2015).
Terkait dengan produksi converter kit dari BBM ke gas, Pindad tengah melakukan kajian. Itu karena sebelumnya telah bekerja sama dengan Italia.
"Saya cek dengan direktur pengembangan progress persiapan converter kit itu, bagaimana karena sebelumnya ada teknologi Italia yang bekerjasama gitu," tegasnya.
Dia mengaku beberapa kajian yang penting salah satunya terkait kualitas. "Kita tidak mau misalnya nelayan kecewa ataupun hal-hal program itu tidak berjalan. Fokusnya adalah kita menyukseskan program (pemerintah) itu nomor satu," tambah dia.
Meski Pindad dikenal sebagai perusahaan penghasil senjata, tapi Silmy menerangkan 20 persen fokus perusahaan adalah memproduksi alat-alat demi masyarakat. "Porsi yang militer 80%, sementara non militer 20%," tandas Silmy. (Silvanus/Nrm)