Investor Jepang Tak Protes Jokowi Kaji Ulang Pelabuhan Cilamaya

Pemerintah tetap menjalin hubungan baik dan mengagendakan pertemuan dengan pihak Jepang untuk kerjasama dalam proyek infrastruktur lain.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 20 Jan 2015, 22:32 WIB
Deputi Sarana dan Prasarana Bappenas, Dedy Priatna mengungkapkan, ada tiga persoalan untuk bangun pelabuhan Cilamaya di pemerintahan Jokowi.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas menyatakan investor Jepang dengan lapang dada menerima keputusan pemerintah yang ingin mengkaji ulang pembangunan pelabuhan Cilamaya,
Jawa Barat.

Menteri PPN/Kepala Bappenas, Andrinof A Chaniago mengungkapkan, pengkajian ulang pelabuhan Cilamaya sama sekali tidak mengganggu aliran investasi dari Jepang. Jepang selama ini merupakan salah satu negara paling doyan menanamkan modalnya di Indonesia.

"Nggak pengaruh tuh, Jepangnya juga nggak protes. Duta Besar Jepang bahkan kirim surat ke saya, mereka menghormati keputusan tersebut," terang dia saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (20/1/2015).

Andrinof mengatakan, pemerintah tetap menjalin hubungan baik dan mengagendakan pertemuan dengan pihak Jepang untuk kerjasama dalam proyek infrastruktur lain. "Mereka tetap harus menunggu kita, yang
menentukan kan kita, bukan mereka," sahut dia.

Kata dia, investor Jepang dapat mengandalkan pelabuhan Tanjung Priok untuk menjalankan aktivitasnya. Pelabuhan di Utara Jakarta ini tengah dalam pengembangan besar-besaran yang dilakukan PT Pelindo II.

"Tanjung Priok terus diperluas, tahap pertama sudah selesai dan sampai 2020 dibangun terus. Kita juga mau dorong kawasan industri di Luar Jawa, seperti Kalimantan dan Sulawesi," pungkasnya.(Fik/Nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya