Indonesia-Singapura Bersepakat Memberantas Kejahatan di Laut

TNI AL menggelar kerja sama dengan NAVY Singapura, untuk mengantisipasi berbagai tindak kejahatan di perbatasan laut. Selama dua hari, keduanya memberi penyuluhan dan bakti sosial.

oleh Liputan6 diperbarui 12 Okt 2001, 17:57 WIB
Liputan6.com, Batam: Aksi kejahatan di laut adalah kisah klasik di kawasan perbatasan laut Indonesia-Singapura. Kendati begitu, langkah antisipasi terus dilakukan. Itulah yang terlihat dari kerja sama yang digelar TNI Angkatan Laut dengan NAVY Singapura, di kawasan perairan Batam, baru-baru ini. Acara yang dilakukan selama dua hari itu diisi kegiatan penyuluhan hukum dan bakti sosial. Demikian penegasan Komandan Gugus Keamanan Laut Armada Barat Laksamana Pertama Yuwendy di Batam.

Menurut Yuwendy, sejauh ini memang belum ada bukti keterlibatan warga di kawasan pesisir Batam terhadap berbagai aktivitas kejahatan sindikat internasional di perbatasan laut kedua negara. Kendati begitu, langkah antisipasi harus dilakukan sesegera mungkin. Di antaranya, dengan memberikan penyuluhan hukum. Maklum saja, Yuwendy menambahkan, nelayan pesisir di Batam cenderung ikut ambil bagian dalam berbagai aksi kejahatan di laut.

Sementara itu pimpinan AL Singapura, Kolonel Kevin Santha menegaskan, bakti sosial kali ini dipusatkan di kawasan pesisir Batu Besar, Batam. Kegiatan yang meliputi Desa Nongsa, Teluk Mata Ikan, Teluk Bakau, dan Desa Terik itu melibatkan 300 personel dan 32 orang tenaga medis dari kedua angkatan.(BMI/Erwan Buntaro dan Aloysius Aran)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya