Pasar Saham AS Menghijau Dipicu Rumor Stimulus Bank Sentra Eropa

Pelaku pasar tengah mencari tindakan yang lebih agresif dari bank sentra.

oleh Nurmayanti diperbarui 22 Jan 2015, 05:00 WIB
Pelaku pasar tengah mencari tindakan yang lebih agresif dari bank sentra.

Liputan6.com, New York - Pasar saham Amerika Serikat (AS) naik tipis pada penutupan di Kami (rabu) pagi ini dipicu investor yang mencerna laporan stimulus baru jika Bank Sentral Eropa akan mengumumkan stimulusnya.

Melansir laman Reuters, Dow Jones Industrial Average naik 39,05 poin atau 0,22 persen menjadi 17.554,28 poin. Sementara indeks S & P 500 naik 9,57 poin atau 0,47 persen ke posisi 2.032,12 dan Nasdaq Composite menambahkan 12,58 poin, atau 0,27 persen ke posisi 4.667,42.

Indeks S & P ditutup 2,8 persen di bawah rekor penutupan tertinggi pada akhir Desember. Pelaku pasar tengah mencari tindakan yang lebih agresif dari bank sentral, khususnya ECB, untuk memerangi risiko deflasi dan melemahnya ekonomi zona euro.

Seorang sumber mengatakan kepada Reuters Dewan Eksekutif ECB telah mengusulkan sebuah program yang akan memungkinkan bank membeli 50 miliar euro obligasi per bulan mulai bulan Maret. Rencananya, Presiden ECB Mario Draghi akan berbicara kepada media pada Kamis ini.

" Rumor ECB itu sangat penting. Persepsi pasar adalah bahwa Draghi akan mengecewakan pada program besarnya," kata Phil Orlando, Kepala Strategi Pasar Ekuitas di Federated Investors di New York.

Dia mengatakan bahwa terlepas dari ukuran program pembelian, ada banyak detail yang harus diputuskan dalam hal aset tersedia untuk pembelian dan bagaimana mereka akan mempengaruhi anggota individu dari blok.

"Aturan permainan mungkin tidak disengaja karena investor dan Draghi mungkin ingin bisa mendapatkan yang paling bang untuk uang."

Saham AS akan mendapat manfaat dari program untuk mendukung ekonomi zona euro karena Eropa merupakan salah satu mitra dagang paling penting Amerika Serikat.

Sekitar 6,9 miliar saham yang diperdagangkan di bursa AS, di bawah rata-rata 7,3 miliar sepanjang bulan ini, menurut BATS Global Markets.(Nrm)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya