Liputan6.com, Jakarta - Pembahasan Rancangan Anggaran dan Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2015 diwarnai celetukan dari salah seorang Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR, Anton Sihombing. Pernyataan berupa sindiran ini tertuju kepada Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
Dari pengamatan Liputan6.com, di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (22/1/2015), Anton mulai meluncurkan kelakarnya setelah Menteri Kesehatan Nila Moeloek menjawab pertanyaan maupun tanggapan DPR yang telah dikemukakan pada Rapat Kerja Pembahasan RAPBN-P 2015 pertemuan pertama beberapa hari lalu.
"Penyampaian Ibu Menteri Kesehatan itu soft, lembut. Beda dengan Menteri Kelautan dan Perikanan (Susi)," ucap Anton dari Komisi IV Fraksi Golongan Karya (Golkar).
Padahal Susi Pudjiastuti tidak hadir dalam Rapat Kerja kali ini karena telah merampungkan kewajibannya untuk menanggapi pertanyaan DPR pada Rapat Kerja RAPBN-P 2015 kemarin (21/1/2015).
Celetukan Anton langsung disahuti Ketua Banggar DPR, Ahmadi Noor Supit. "Biarpun lembut, ada ancaman mau sehat atau sakit," kata dia tersenyum.
Menteri Kesehatan (Menkes) Nila Moeloek sebelumnya memaparkan total anggaran Kementeriannya pada tahun ini sebesar Rp 51 triliun. Sementara anggaran tambahan yang dialokasikan Rp 3,51 triliun.
Dari anggaran Rp 51 triliun, lanjutnya, sebesar Rp 21 triliun digunakan untuk Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan. Sehingga anggaran Kemenkes tersisa Rp 30 triliun atau hanya 1,45 persen dari APBN.
"Itu kan jauh dari visi misi Pak Jokowi, anggaran kesehatan minimal 5 persen dari APBN. Di Komisi IX juga kita didesak untuk itu, karena mereka melihat pemerintah ini nggak mementingkan kesehatan ketimbang infrastruktur. Bapak (DPR) mau sehat atau sakit terserah," paparnya. (Fik/Ahm)
Banggar DPR Sindir Menteri Susi Beda dengan Menkes Nila Moeloek
Pembahasan RAPBN 2015 diwarnai celetukan dari anggota Banggar DPR soal menteri kelautan dan perikanan Susi Pudjiastuti.
diperbarui 22 Jan 2015, 15:36 WIBMenteri Susi Pudjiastuti mengaku telah menangkap 22 kapal penangkap ikan berukuran besar dari Tiongkok karena menyalahi aturan penangkapan ikan di perairan Indonesia, Senin (8/12/2014). (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Profil Hadi Tjahjanto Eks Menteri ATR/BPN yang Namanya Disangkutkan dengan Kasus Pagar Laut Tangerang
Lima Pelatih Lokal yang Pantas Jadi Asisten Patrick Kluivert di Timnas Indonesia, Ada Legenda Skuad Garuda
AIA dan BCA Kolaborasi Genjot Penetrasi Asuransi Jiwa di Indonesia
Arti Finally: Memahami Makna dan Penggunaan Kata dalam Bahasa Inggris
Tinggi Rata-Rata Pria di Seluruh Dunia, Apakah Kamu Termasuk?
Warga Kelapa Gading Nekat Tembak Kucing Tetangga, Ini Alasannya
Cara Memerahkan Bibir Secara Alami: Panduan Lengkap untuk Bibir Sehat dan Merona
Arti Done: Memahami Makna dan Penggunaan Kata dalam Bahasa Inggris
Arti Jokes: Memahami Humor dan Dampaknya dalam Kehidupan Sehari-hari
Arti dari Toxic: Memahami Dampak Perilaku Beracun dalam Kehidupan Sehari-hari
Menengok 7 Harta Kekayaan Wamen, Menteri, hingga Seskab Jajaran Kabinet Merah Putih di LHKPN LPK
Quotes Psikologi Kepribadian: Memahami Diri dan Orang Lain