Bahaya Ngopi Saat Hamil

Saat hamil. mungkin lebih baik untuk menjauhi kopi juga

oleh Fitri Syarifah diperbarui 23 Jan 2015, 11:30 WIB
Ilustrasi. Foto: Huffingtonpost

Liputan6.com, Jakarta Setelah hamil, sangat penting untuk menjaga kesehatan untuk memastikan bahwa bayi Anda sehat. Biasanya, hal pertama yang harus Anda lakukan adalah menghentikan kebiasaan buruk tertentu. Jika Anda seorang perokok, berhenti merokok. Jika Anda memiliki kebiasaan minum alkohol, ucapkan selamat tinggal. Dan apa lagi? Ya, mungkin lebih baik untuk menjauhi kopi juga.

Sepintas, secangkir kopi terlihat tidak berbahaya, tapi tahukah Anda kalau kelebihan kopi dapat meningkatkan risiko keguguran dan bayi lahir berat rendah.

Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Pediatri dan Perinatal Epidemiology ini menuliskan bahwa Dr Massimo Giannelli dan rekan dari London School of Hygiene dan Tropical Medicine memeriksa hubungan konsumsi kafein dan risiko keguguran. Mereka menemukan bahwa konsumsi kafein hingga 300mg berisiko dua kali lipat mengalami keguguran.

"Sepertinya ada efek diuretik yang merangsang kandung kemih Anda bekerja lebih berat. Selain itu, kafein juga bisa meningkatkan denyut jantung sehingga tidak aman untuk kesehatan bayi. Wanita hamil sebaiknya tidak mengonsumsi lebih dari satu cangkir kopi per hari. Bahkan setelah melahirkan, lebih baik untuk mengurangi asupan kafein sampai fase menyusui berakhir. Tubuh bayi tidak dapat memetabolisme kafein. Hindari juga konsumsi teh, cokelat dan soda," tulis peneliti.

Dailymail, Jumat (23/1/2015), melaporkan, studi lain juga pernah dilakukan oleh Dr Torstein Vik di Norwegian University of Science and Technology di Trondheim. Mereka menemukan kafein dapat menyebabkan risiko dua kali lipat bayi lahir prematur.

Penelitian lain menunjukkan, bayi yang baru lahir dari ibu yang mengonsumsi lebih dari 500 mg kafein sehari, memiliki denyut jantung lebih cepat dan sulit tidur dalam beberapa hari pertama setelah lahir.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya