Keluarga Korban Tahun Baru 'Berdarah' China Dapat Kompensasi

Pejabat yang dinilai bertanggungjawab atas tragedi tersebut juga mendapat sanksi.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 22 Jan 2015, 19:03 WIB
Keluarga korban tragedi Tahun Baru berdarah di China. (BBC)

Liputan6.com, Shanghai - Penyelidikan terhadap tragedi berdarah perayaan pergantian tahun di tepi sungai bersejarah, The Bund, Shanghai, China telah dilakukan. Pemerintah setempat pun menyatakan keluarga dari 36 orang yang tewas dalam dalam perayaan Tahun Baru 2015 itu, akan menerima kompensasi.

"800 Ribu yuan atau sekitar Rp 1,6 miliar untuk masing-masing keluarga korban sebagai kompensasi," demikian kata pemerintah China seperti dimuat BBC, Kamis (22/1/2015).

Selain kompensasi, sebuah pengumuman atas sanksi terhadap pejabat yang dinilai bertanggungjawab atas tragedi tersebut juga disampaikan.

"Empat pejabat distrik dipecat karena gagal mencegah risiko yang berpengaruh pada publik," jelas pihak berwenang.

Keempat pejabat yang kehilangan pekerjaan mereka adalah kepala Partai Komunis di Distrik Huangpu Zhou Wei, wakilnya Peng Lagu, kepala keamanan publik dan wakil kepala polisi distrik itu.
 
Laporan tersebut dirilis setelah serangkaian penyelidikan dilakukan, di mana polisi dan pejabat distrik sebenarnya mengetahui risiko padatnya massa dalam perayaan tahun baru, namun tak mengambil langkah antisipasi atau mengkomunikasikan risiko tersebut kepada otoritas yang lebih tinggi.

"Aliran orang yang naik dan turun tangga secara terus-menerus menyebabkan kebuntuan, ada penumpukan manusia," kata laporan itu, mengacu pada sebuah tangga yang berada di sepanjang Bund.

"Tekanan dari kerumunan orang yang turun naik, menyebabkan beberapa orang di bagian bawah tangga kehilangan keseimbangan dan jatuh, tumpang tindih, yang menyebabkan saling injak," demikian isi laporan itu.

Menurut sebuah pernyataan di microblog resmi distrik otoritas Huangpu, pihak berwenang juga memberikan kompensasi pada 49 orang yang terluka sesuai dengan tingkat cedera yang mereka alami. (Tnt)
 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya