10 Pemain Mungil di ISL 2015

Para pemain ini memiliki postur tidak sampai 165 cm.

oleh Juprianto Alexander Sianipar diperbarui 23 Jan 2015, 07:45 WIB
Ilustrasi Sepak Bola

Liputan6.com, Jakarta - Kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2015 akan bergulir 21 Februari mendatang. Jelang kick-off kompetisi kasta tertinggi Tanah Air itu kehadiran para pemain mungil di kompetisi musim depan ikut menarik perhatian.

Tercatat, ada 10 pemain di ISL 2015 yang posturnya tidak sampai 165 cm. Sebut saja Ferinando Pahabol (Persipura Jayapura) maupun gelandang bertahan Persib Bandung Muhammad Taufiq.

Sosok pemain mungil sendiri bukan hal baru di kompetisi Tanah Air. Beberapa nama pemain mungil malah pernah begitu tenar dimasanya. Mulai dari  Tugiyo, striker yang sukses mengantarkan PSIS Semarang juara Divisi Utama musim 1998/99 silam hingga gelandang serang legendaris timnas Ansyari Lubis dan Fachry Husaini.

Lantas, siapa saja 10 pemain mungil di ISL 2015? Berikut daftarnya :

Lanjut ke halaman berikutnya -->


Taufiq-Mandowen

Muhammad Taufiq merayakan kemenangan Persib atas Arema di Stadion Jakabaring Palembang (ANTARA FOTO/Rosa Panggabean)

Taufiq (Persib Bandung)

Tinggi pemain yang akan menjalani musim keduanya bersama Persib Bandung ini hanya mencapai 164 cm. Meski bertubuh pendek, Taufiq jelas tidak boleh diremehkan. Ia tidak segan bertarung dengan pemain yang lebih tinggi demi menjaga wilayahnya. Selain itu, Taufiq juga jago melakukan umpan satu-dua sentuhan.

Saat masih berkostum Persebaya, nama Taufiq pernah begitu tenar. Bersama dua rekan setimnya kala itu Rendi Irawan dan Andik Vermansyah, ketiganya dijuluki "trio Kurcaci". Hebatnya, walau postur tidak tinggi menjulang, ketiganya merupakan sosok andalan di tim berjuluk "Bajul Ijo.

Lukas Mandowen (Persipura Jayapura)

Pemain serbabisa berusia 25 tahun ini hanya memiliki postur 156 cm. Namun, dengan tubuh pendeknya Mandowen jadi lebih mudah melakukan akselerasi dalam menusuk pertahanan lawan. Pemain kelahiran Kabupaten Sarmi, Papua ini juga termasuk pemain yang ditakuti oleh pemain belakang lawan.

Musim lalu, Mandowen menorehkan namanya di buku sejarah karena menjadi pemain yang mencetak gol pertama di ISL 2014. Sayang, Mandowen gagal memperlihatkan performa apik sepanjang musim lalu akibat didera cedera.

Lanjut ke halaman berikutnya -->


Pahabol-Kamri

Penjaga gawang Persela, Choirul Huda menahan gempuran penyerang Persipura, Fernando Pahabol (kedua dari kanan) saat berlaga di SCM Cup 2015 di Stadion Kanjuruhan, Malang, (18/1/2015). Persela unggul 1-0 atas Persipura. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Ferinando Pahabol (Persipura Jayapura)

Feri-sapaan akrabnya-bersinar di Persidafon Dafonsoro. Performa apiknya bersama Persidafon membuat Persipura kepincut dan memutuskan untuk merekrutnya tahun 2012 lalu. Sejauh ini, adik kandung Yosua Pahabol itu sudah bermain dalam 49 pertandingan bersama "Mutiara Hitam" dan mencetak delapan gol.

Pemain berpostur 157 cm ini dikenal publik karena memiliki gocekan maut dan kecepatan di atas rata-rata. Dengan kemampuannya, Pahabol kerap bikin lini belakang lawan pontang-panting. Setelah lebih banyak turun sebagai pemain pengganti musim lalu, Feri diharapkan bisa mencuri satu tempat di tim inti musim ini.


Muhammad Kamri (Gresik United)

Kamri sudah masuk usia veteran untuk ukuran pemain sepak bola. Kini, di usianya yang sudah menginjak 35 tahun, Kamri akan memperkuat Gresik United, tim yang musim lalu akrab di posisi papan bawah ISL.

Nama Kamri meroket saat masih berkostum Persema Malang. Pemain kelahiran Kabupaten Paser, Kalimantan Timur ini dikenal rajin naik turun membantu serangan. Tidak hanya itu, ia juga memiliki insting gol yang lumayan dan punya akurasi tendangan yang bagus.

Lanjut ke halaman berikutnya -->


Laly-Martha

David Laly (www.antaranews.com)

David Laly (Pelita Bandung Raya)

Pemain yang kini berkostum PBR sempat digadang-gadang sebagai pemain berbakat lainnya dari tanah Papua. Pujian itu diberikan seiring bakat istimewa pemain berkaki kidal ini. Maklum, ia sukses menembus tim utama walau masih berusia muda kala tim "Mutiara Hitam" ditukangi Jacksen Ferreira Tiago.

Namun, kariernya di Persipura hanya seumur jagung. Pemain dengan postur 164 cm ini kemudian memutuskan hijrah ke Persidafon Dafonsoro sebelum akhirnya menemukan kembali performanya di PBR. Menariknya, kini Laly justru tampil memikat sebagai pemain sayap di tim inti "The Boys Are Back"-julukan PBR.

Alan Martha (Sriwijaya FC)

Salah satu alumnus SAD Uruguay. Mencuat di usia yang belum genap 20 tahun, perlahan-lahan karier pemain seangkatan Syamsir Alam dan Yericho Christiantoko ini justru meredup. Alhasil, winger berpostur 160 cm ini harus lebih banyak menghiasi bangku cadangan di setiap tim yang diperkuatnya.

Pasca gagal bersinar saat berkostum Persija Jakarta, Alan tentu berharap bisa merubah peruntungan bersama Sriwijaya FC. Setelah jadi andalan di tim U-21, ia tentu berharap pelatih Benny Dollo akan memberikannya peluang main di tim utama. Namun, untuk merealisasi hal ini Alan harus bersaing dengan pemain sekelas Anis Nabar hingga Ferdinand Sinaga.

Lanjut ke halaman berikutnya -->


Rendi-Okto

Andik Vermansyah berusaha mengejar dan merebut bola yang dikuasai Okto Maniani (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Rendi Irawan (Persija Jakarta)

Meski hanya berpostur 159 cm, muka baru di tim Persija ini selalu jadi andalan di tim yang diperkuatnya. Hal itu bisa dilihat dengan kepercayaan bermain di tim inti yang diberikan pelatih semasa masih memperkuat Persebaya maupun Persik Kediri, musim lalu. Pemain kelahiran Sidoarjo, Jawa Timur ini dibekali agresivitas dan berani dalam melakukan duel dengan pemain lawan.

Musim depan, Rendi harus bersaing ketat dengan pemain Persija lainnya untuk mengisi posisi di sektor tengah. Ia harus bersaing dengan Mahadirga Lasut, Amarzukih, dan bisa jadi pemain impor Martin Vunk.    

Okto Maniani (Pusamania Borneo FC)

Bersinar di usia muda, karier Okto justru meredup beberapa tahun terakhir. Inkonsistensi performa dan cedera membuat winger berusia 24 tahun ini tidak lagi sehebat dulu. Nama Okto sendiri pernah menjadi buah bibir berkat performa apiknya di Piala AFF 2010 lalu kala timnas ditukangi Alfred Riedl.

Menghadapi musim depan, Okto bakal memperkuat tim promosi Pusamania Borneo FC. Mantan pemain PSMS Medan dan Sriwijaya FC ini tentu berharap bisa mengembalikan performa terbaiknya di ISL 2015. Hanya dengan performa apik pintu timnas bakal kembali terbuka bagi pemain dengan tinggi 162 cm.

Lanjut ke halaman berikutnya -->


Riky-Bayauw

Hendra Bayauw tak diizinkan gabung ISL All Star karena cedera (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Riky Kayame (Persipura Jayapura)

Striker berusia 21 tahun ini disebut-sebut sebagai titisan kapten Persipura Boaz Solossa. Namun, hingga kini Riky masih belum mampu memperlihatkan kebolehannya dan menjadi pemain langganan tim inti "Mutiara Hitam".

Musim depan, kans pemain berpostur 162 cm juga diprediksi akan sulit. Ini seiring bergabungnya dua pemain lini depan Zulham Zamrun dari Mitra Kukar dan Lancina Kone dari Sriwijaya FC. Masuknya dua pemain ini plus keberadaan Boaz, Pahabol dan Kabes bikin peluang bermain Riky makin sulit.   


Hendra Bayauw (Semen Padang)

Winger berusia 21 tahun ini tidak tergantikan di sisi kanan penyerangan Semen Padang. Bahkan, musim lalu tenaga Bayauw digunakan oleh dua dua tim sekaligus, Semen Padang senior dan Semen Padang U-21. Bersama dua tim itu, pemain dengan tinggi 162 cm ini juga mengukir prestasi karena membawa "Kabau Sirah" lolos ke bakal delapan besar dan membawa Semen Padang U-21 meraih gelar juara.

Musim ini, peran Bayauw bakal kian penting bagi tim asuhan Jafri Sastra. Hal itu dibuktikan dengan performa awal yang ditunjukkannya pada turnamen pramusim Surya Citra Media Cup (SCM) Cup 2015. Meski Semen Padang babak belur, kecepatan dan agresivitas Bayauw tetap mengundang pujian.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya