Kemarau, Endress+Hauser Danone Indonesia Kerjasama dengan LPTP Sediakan Akses Air Bersih di Gunung Kidul

Penduduk Desa Giricahyo di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mendapatkan bantuan akses air bersih yang berkelanjutan dari Endress+Hauser Indonesia.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Okt 2023, 02:47 WIB
Banyak desa di Indonesia yang masih membutuhkan air bersih, mari bersama membangun bak penampung dan pipanisasi melalui Mata Air Indosiar. (Ilustrasi: i.huffpost.com)

Liputan6.com, Jakarta - Penduduk Desa Giricahyo di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mendapatkan bantuan akses air bersih yang berkelanjutan dari Endress+Hauser Indonesia.

Endress+Hauser Indonesia merupakan pemimpin global dalam pengukuran dan proses otomatisasi bersama Danone Indonesia, perusahaan dengan misi membawa kesehatan kepada orang banyak.

Tak sendiri, Endress+Hauser Indonesia bekerjasama dengan LSM Lembaga Pengembangan Teknologi Pedesaan (LPTP). Proyek dimulai pada September 2023 dan akan berakhir pada Februari 2024 mendatang.

Sebab, seperti yang diketahui, masyarakat Desa Giricahyo di kawasan gunung kapur, menghadapi tantangan dalam mengakses air bersih karena sumbernya berada jauh di bawah lapisan tanah, sehingga sulit melakukan eksplorasi air.

Sumber air utama bagi masyarakat sebelumnya adalah mata air di Gua Plawan. Namun, karena kurangnya pemeliharaan dan perawatan infrastruktur yang ada, sumber daya yang berharga ini telah mengalami penurunan kualitas yang signifikan, sehingga memperparah masalah kelangkaan air di daerah tersebut. Juga musim kemarau yang berkepanjangan.

Menanggapi tantangan tersebut, program revitalisasi infrastruktur air bersih dikembangkan secara kolaboratif dengan tujuan meningkatkan akses air bersih bagi masyarakat dan memastikan keberlanjutan pengelolaan air bersih di Desa Giricahyo.

"Proyek yang komprehensif ini mencakup beragam kegiatan, seperti pemasangan Jaringan Listrik 3-Fase untuk meningkatkan infrastruktur, restorasi sistem penyediaan air Gua Plawan, penyediaan akses air bersih 24 jam, dan mendorong pemerintah desa untuk memasang sambungan rumah tangga baru," ujar President Director PT Endress+Hauser Indonesia Dr Henry CHIA melalui keterangan tertulis, Senin (2/10/2023).

Selain itu, lanjut dia, lembaga-lembaga pengelolaan air juga dibentuk dan diperkuat untuk memastikan bahwa hasil yang telah dicapai dapat dipertahankan dan dikembangkan di masa depan.

"Akses terhadap air bersih bukan hanya kebutuhan dasar manusia, tetapi juga merupakan hak asasi manusia. Kami bangga menjadi bagian dari proyek transformatif ini, yang telah berhasil menyediakan akses air bersih yang berkelanjutan untuk Desa Giricahyo. Di Endress+Hauser Indonesia, kami percaya pada kekuatan teknologi dan inovasi untuk menciptakan perubahan positif dan meningkatkan taraf hidup masyarakat," jelas Henry.

 


Pentingnya Keterlibatan Masyarakat

Pantai di Gunung Kidul. (Bola.com/Rheza Aditya Gradianto)

Sementara itu, VP General Secretary Danone Indonesia Vera Galuh Sugijanto menjelaskan, program revitalisasi infrastruktur air bersih sejalan dengan Danone Impact Journey.

"Menciptakan dampak positif seraya mengembangkan bisnis merupakan bagian dari DNA kami," papar dia.

Karena kami percaya akses terhadap air yang aman adalah hak dasar manusia, maka Danone memiliki target mencapai positive water impact pada tahun 2030 di mana kami berkomitmen mengembalikan air ke ekosistem dan masyarakat lebih banyak daripada yang kami gunakan melalui peningkatan akses air bersih bagi kelompok masyarakat di wilayah yang membutuhkan," tegas Vera.

Untuk mengimplementasikan proyek ini secara efektif, LPTP menggunakan Community Participatory Assessment, yang melibatkan wawancara mendalam, diskusi kelompok terfokus, dan pengamatan langsung. Partisipasi pemerintah desa, tokoh masyarakat, dan penerima manfaat sangat penting dalam tahap perencanaan dan pelaksanaan.

Kemudian, Sekretaris Badan Pengurus LPTP Sumino mengingatkan pentingnya keterlibatan masyarakat.

"Kami sangat yakin bahwa keterlibatan aktif dengan masyarakat adalah kunci keberhasilan proyek ini. Dengan bekerja sama dengan masyarakat Giricahyo, kita dapat menghadapi tantangan kelangkaan air dan memetakan jalan menuju masa depan yang lebih cerah dan lebih berkelanjutan bagi seluruh desa," ucap Sumino.

Proyek ini akan dilakukan pemantauan dan evaluasi yang ketat dengan periode refleksi rutin. Serta mekanisme pelaporan untuk memastikan bahwa tujuan-tujuannya tercapai dan bahwa akses air bersih tidak hanya ditetapkan tetapi juga ditegakkan untuk jangka panjang.

Inisiatif ini sejalan dengan visi yang lebih luas untuk meningkatkan mata pencaharian dan kesejahteraan penduduk Desa Giricahyo sekaligus memberikan kontribusi yang signifikan terhadap tujuan pembangunan Kabupaten Gunung Kidul.

Infografis Manfaat Mandi Air Dingin dan Panas. (Liputan6.com/Lois Wilhelmina)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya