Liputan6.com, Bogor - Tumbuhan lumut yang tumbuh subur diwilayah tropis ternyata bisa menjadi sumber Bahan Bakar Minyak (BBM). Hal tersebut sedang dikembangkan oleh PT Pertamina (Persero).
Vice President Reaserch and Development Pertamina, Eko Wahyu mengatakan, setelah diproses tumbuhan algae tersebut bisa dijadikan campuran bahan bakar jenis solar. Pengolahan lumut tersebut dapat menurunkan konsumsi BBM.
Advertisement
"Ada puluhan ribu lumut di Indonesia dan kita bisa menghasilkan bahan bakar dari lumut. Ini bisa menghasilkan solar bentuknya kaya Aqua," kata Eko di Sentul, Bogor, Jawa Barat Sabtu, (24/1/2015).
Menurut Eko, solar yang dihasilkan dari proses pencampuran lumut tersebut memiliki kualitas internasional Euro 4, seperti diketahui saat ini kualitas BBM kita masih Euro 2. Pengembangan tersebut sudah dipresentasikan ke Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM).
"Begitu disaring jadi solar, itu kelasnya Euro 4-5. Ini bisa kita kembangkan dan ini dipresentasikan dengan pemerintah," tuturnya.
Ia menambahkan, jika pengembangan lumut sebagai campuran solar berhasil maka bisa menciptakan lapangan kerja dan pendapatan baru bagi petani Indonesia. Hasil olahan lumut tersebut juga bisa diproduksi masal sehingga Indonesia menjadi produsen Bahan Bakar Nabati (BBN) dari lumut.
"Kalau algae ini jadi bahan bakar, petani saja bisa memanen petani bisa mengupayakan sendiri. Kita bisa memproduksinya ini jelas dapat diperbarui," pungkasnya. (Pew/Ndw)