Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil Wakapolri Komjen Badrodin Haiti, Jaksa Agung HM Prasetyo dan 4 menteri yang terkait dengan bidang politik ke Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat hari ini.
Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto mengatakan, pemanggilan tersebut untuk membahas mengenai sinergi penegakan hukum. Serta membahas mengenai hubungan antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polri pascapenetapan Bambang Widjojanto (BW) sebagai tersangka oleh penyidik Mabes Polri.
"Menegaskan kembali kebutuhan dari negara ini untuk bersinergi mewujudkan pemerintahan yang bersih dari KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme) sesuai amanat reformasi. Jadi kelembagaan penegak hukum yang memiliki fungsi untuk itu harus melakukan kerja sama membangun hubungan yang kuat agar amanat reformasi itu bisa tetap ditegakkan," ujar Andi di Kantor Sekretariat Negara, Jakarta Pusat, Sabtu (24/1/2015).
Selain itu, Andi mengatakan, kisruh yang terjadi antara KPK dan Polri juga turut menjadi pembahasan dalam pertemuan tersebut. Menurut Andi, sebagai kepala negara, Jokowi terus memantau perkembangan yang terjadi pascapenangkapan Bambang Widjojanto hingga akhirnya dibebaskan oleh penyidik Bareskrim, Sabtu dini hari tadi.
Andi mengungkapkan, dalam rapat tersebut Presiden Jokowi meminta Wakapolri untuk melakukan penyidikan terhadap BW sesuai dengan mekanisme hukum yang berlaku.
"Tentang pemeriksaan BW di Bareskrim Polri, presiden meminta kalau ada kasus hukum yang terjadi melibatkan WNI, terutama kasus sensitif dan mendapat perhatian luas dari publik, pastikan bahwa semua mekanisme dan hukum yang berlaku betul-betul ditegakkan," ucap Andi.
"Jangan sampai ada manuver-manuver lain selain daripada aturan hukum yang ada," tegas Andi.
Andi menambahkan, dalam rapat tersebut, Presiden Jokowi juga menyiapkan langkah-langkah yang menjamin KPK tetap akan bisa menjalankan fungsinya mewujudkan pemerintahan yang bersih dari KKN di tengah status tersangka BW. Langkah-langkah apa yang dimaksud, Andi enggan membeberkannya secara jelas.
"Intinya harus tetap bisa menjalankan fungsinya tidak terganggu walau ada proses hukum yang sedang berjalan," tukas Andi.
Terkait ketidakhadiran perwakilan KPK dalam pertemuan tersebut, Andi menilai hal tersebut sudah menjadi keputusan Jokowi yang menginginkan agar pembicaraan tersebut hanya dihadiri oleh 4 pejabat tinggi negara.
"Setahu saya, Presiden (Jokowi) memang meminta hanya 4 pejabat yang dihadirkan, tadi terutama untuk memberikan arahan yang lebih jelas dari presiden tentang bagaimana presiden sekarang sedang memikirkan metode-metode untuk penguatan pemberantasan korupsi di Indonesia," tandas Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto. (Ans/Ali)
Istana: Jokowi Minta Tak Ada Manuver dalam Kasus BW
Menurut Sekretaris Kabinet, Jokowi juga meminta Wakapolri menyidik Bambang Widjojanto sesuai dengan mekanisme hukum yang berlaku.
diperbarui 24 Jan 2015, 20:18 WIBBambang Widjojanto
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Saksikan Sinetron Saleha Episode Jumat 20 Desember 2024 Pukul 18.15 WIB di SCTV, Simak Sinopsisnya
Hasil BRI Liga 1 Madura United vs Bali United: Tahan Comeback Serdadu Tridatu, Laskar Sape Kerrab Petik Poin Penuh
NTT Bakal Jadi Kunci Swasembada Garam RI, Ini Buktinya
Jika Lolos, Siapa yang Akan Jadi Calon Lawan Timnas Indonesia di Semifinal Piala AFF 2024?
Ramai Demo Tolak PPN 12 Persen, Orang Indonesia di Malaysia Meledek Bayar Pajak 6 Persen: Murah Kan?
Tema Peringatan Hari Ibu 2024, Berikut Sejarah dan Cara Merayakannya
Naik DAMRI Kini Bisa Bayar Pakai QRIS Tap, Begini Caranya
3 Fakta Terkait Polisi Periksa Budi Arie Setiadi soal Kasus Judi Online di Lingkungan Komdigi
Dylan Wang Dikritik karena Lagu Baru Berjudul Fate, Liriknya Dianggap Menonjolkan Kesombongan Dirinya
350 Quote Orang Baik yang Menginspirasi untuk Selalu Berbuat Kebaikan
Agar Lolos ke Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia Perlu Melakukan Ini
Apa itu SIP? Istilah Kedokteran yang Viral karena Perseteruan Dr Richard Lee dan Doktif