HUT Revolusi Mesir Digelar Besok, WNI Diimbau Waspada

Kelompok Ikhwanul Muslimin pendukung presiden terguling Mohamed Moursi, dikabarkan akan gelar demo anti-pemerintah Mesir.

oleh Liputan6 diperbarui 24 Jan 2015, 23:20 WIB
Aktivis revolusi pengguling Husni Mubarak Alaa Abdul Fattah (BBC)

Liputan6.com, Kairo - Mobilisasi tank tempur kota dan panser aparat keamanan berlangsung di beberapa titik strategis di ibukota Mesir, Kairo, menjelang peringatan Hari Ulang Tahun ke-4 Revolusi Mesir, besok.

"Ini hanya pengamanan standar yang biasa dilakukan," kata seorang perwira tentara kepada Antara di Kompleks Istana Presiden Ettihadiyah, Kairo, Sabtu (24/1/2015) petang waktu setempat.

Pergerakan tank tempur dan pasukan tampak di sekitar Istana Presiden, Abbasea, Ramses, Bundara Tahrir dan sekitar Rabiah Adawiyah yang biasa menjadi tempat unjuk rasa.

Kelompok oposisi Ikhwanul Muslimin pendukung presiden terguling Mohamed Moursi dikabarkan akan melancarkan unjuk rasa anti-pemerintah dalam peringatan HUT Revolusi itu.

Revolusi tersebut berlangsung pada 25 Januari 2011 yang diawali unjuk rasa besar-besaran di Bundaran Tahrir dan diikuti demonstrasi hebat di berbagai kota untuk menentang pemerintah. Rezim pimpinan Presiden Husni Mubarak tumbang dalam revolusi di Negeri Piramida tersebut.

Sementara itu, KBRI Kairo mengimbau warga negara Indonesia (WNI) setempat untuk waspada atas demonstrasi itu.

"Semua WNI, terutama mahasiswa, hendaknya menghindari keluar rumah kecuali ada hal mendesak seperti keperluan ujian. Dan menyiapkan bahan kebutuhan pokok untuk mengantisipasi toko tutup," demikian imbauan KBRI dalam edarannya.

Jumlah WIN di Mesir saat ini berkisar 5.000 orang, sebagian besar berstatus mahasiswa yang tersebar di Kairo dan sejumlah kota provinsi seperti di Alexandria, Tafahna, Zakazik, Tanta dan Mansourah.

Diimbau pula agar WNI menjauhi kawasan-kawasan unjuk rasa seperti Bundaran Tahrir, Rabiah Adawiyah, Istana Presiden Ettihadiyah, dan Gedung Radio dan Televisi.

KBRI di Kairo menegaskan, sebagai warga asing, semua WNI menghindari ikut campur dalam politik dalam negeri Mesir, baik secara verbal, tulisan di media sosial maupun tindakan semisal ikut gerakan demonstrasi.

Di samping itu, KBRI juga menyediakan telepon hot-line untuk memudahkan komunikasi antara WNI dan KBRI, yaitu +20-102222-9989, +20-227947200/9, dan +20-1015-185795.

"Mempererat kekompakan dan koordinasi dengan sesama WNI, memberikan pertolongan kepada yang mendapat kesulitan," pungkas pihak KBRI di Kairo, Mesir. (Ant/Ans)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya