Liputan6.com, Jakarta Bagi mereka yang aktif berolahraga baik berprofesi sebagai atlet maupun pecinta olahraga tak bisa menghindari dari risiko terkena cedera akibat aktivitasnya tersebut. Terkadang, cedera yang ditimbulkan sampai perlu dilakukan tindakan operasi untuk mencegah sesuatu yang terjadi lebih buruk pada orang tersebut, misalnya cedera lutut ACL (anterior cruciate ligament).
Untungnya teknologi di bidang kedokteran yang makin maju membantu dokter dan pasien tentunya untuk mendapatkan hasil pengobatan yang lebih baik. Salah satunya teknik artroskopi yang membantu melakukan pembedahan dengan sayatan kecil pada sendi.
Diungkapkan oleh dokter IGM Febry Siswanto, SpOT dari Royal Medicine Sport Centre, pada operasi dengan artroskopi dibutuhkan sayatan kecil sekitar 2-10 mm untuk memasukakkan alat operasi ke dalam sendi. Lalu apa yang terlihat di kamera akan muncul di layar monitor sehingga dari sini, dokter bisa melakukan upaya perbaikan pada sendi.
"Perbaikan pada semua sendi bisa menggunakan alat ini, yaitu bahu, siku, lutut, dan engkel. Namun peralatan yang sudah masuk ke Indonesia baru bisa menangani pada lutut, bahu dan engkel saja," terang dokter Yanuarso pada kesempatan yang sama di Rumah Sakit Royal Progress, Jakarta Utara, Jumat (23/1/2015).
Pengerjaan operasi menggunakan alat artroskopi dilakukan di ruang operasi yang dipimpin oleh dokter spesialis ortopedi yang mendalami operasi artroskopi. Dibutuhkan waktu kira-kira 1,5 hingga 2,5 jam dalam sekali pengerjaan.
Di Indonesia sendiri, baru terdapat sekitar 20 dokter spesialis ortopedi yang memiliki sertifikat di bidang operasi atroskopi.
Masa Pemulihan Lebih Cepat
Usai dari ruang operasi, pasien akan menginap selama beberapa hari di rumah sakit. Sesudahnya, pasien akan menjalani proses rehabilitasi selama beberapa bulan untuk melatih sendi sebelum berjalan dengan biasa.
Berbeda dengan operasi konvensional yang melakukan pembedahan secara lebih luas, operasi artroskopi hanya membutuhkan beberapa sayatan kecil. Seperti pada kasus sobek atau putusnya ligamen ACL yang ada di lutut hanya membutuhkan tiga sayatan.
Sayatan yang kecil membuat pemulihan berjalan lebih cepat, sekitar 6-9 bulan pasca operasi. Tergantung bagaimana kepatuhan pasien terhadap saran dokter, asupan gizi, aktivitas fisik dan hal-hal bersifat individual lainnya.
Cepatnya waktu pemulihan, membuat para atlet profesional memilih untuk menjalani operasi ini demi dapat kembali beraktivitas di lapangan seperti biasa.